JAKARTA, Gempita.co-Proses naturalisasi pebasket Lester Prosper dan Brandon Jawato masih akan Berlanjut hingga September mendatang.
Manajer Timnas Basket Indonesia, Farezza Tamrella, menyebutkan proses, sejatinya proses naturalisasi Lester dan Jawato sudah berlangsung sejak lama. Awalnya mereka diproyesi bisa membela Timnas Basket Indonesia pada Kualifikasi FIBA Asia 2021.
“Meski demikian, proses naturalisasi keduanya sempat terhambat. Bahkan, ketika mereka seharusnya menghadap ke DPR, Lester berhalangan hadir,” ujar Farezza dihubungi, Kemarin.
Selain keduanya, terdapat pebasket putri, Kimberly Pierre-Louis, yang juga akan dinaturalisasi. Kini, jelasanya, muncul titik terang mengenai proses naturalisasi tersebut.
Menurut Farezza, para pebasket tersebut bakal menyelesaikan proses naturalisasi pada awal September. Pasalnya DPR sedang reses sampai pertengahan Agustus.
“DPR saat ini sedang reses. Lester dan Kimberly ternyata diperlukan hadir. Setelah itu, dijadwal ulang jadinya. Saat ini, DPR sedang reses sampai 16 Agustus,” katanya.
“Rencananya awal September, Lester juga akan hadir. Diharapkan Lester bisa hadir di Jakarta setidanya untuk RDP dengan Komisi III dan Komisi X,” tambah Farreza.
Andai benar bisa menyelesaikan proses naturalisasi Lester dan Jawato, tentu keuntungan untuk Timnas Basket Indonesia. Bukan tanpa alasan, jelasnya, jasa keduanya diperlukan oleh skuat asuhan Rajko Toroman.
Disisi lain, Farezza Tamrella juga berharap pelatih Rajko Toroman bisa mendapatkan kelonggaran seperti pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Farezza menyebut, Toroman akan datang pertengahan Agustus.
Shin Tae-yong tidak harus menjalani karantina selama 14 hari setelah kembali dari negaranya. Padahal, seharusnya Warga Negara Asing (WNA) wajib menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
Akan tetapi, Peraturan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Nomor 11 Tahun 2020 tentang WNA bisa masuk ke Indonesia. Shin Tae-yong dianggap pekerja khusus.
Oleh sebab itu, Farezza berharap hal yang sama bisa diberlakukan untuk Toroman. Menurutnya, Toroman dan Shin Tae-yong sama-sama pelatih Timnas meski beda cabang olahraga (cabor).
“Coach Toro rencananya kembali pertengahan Agustus. Kami kemarin baru meeting, dia harus PCR di negaranya dulu. Kalau di sana, PCR harus mendaftar satu atau dua minggu mengantri, baru datang ke Jakarta,” ungkap Farezza.
“Pastinya coach Toro akan di PCR saat tiba di Indonesia. Kalau hasilnya negatif virus corona, langsung melatih. Kami antisipasi di perjalanannya. Karena di pesawat bisa jadi dia tertular.” Paparnya.
“Coach Toro kan sama-sama pelatih Timnas (seperti Shin Tae-Yong), hanya beda cabor. Kitas-nya juga masih berlaku. Kami ingin menggunakan ketentuan serupa,” pria yang akrab disapa Mocha itu.
Timnas Basket Indonesia rencananya bakal mulai menjalani latihan pada pertengahan Agustus mendatang. Nantinya, akan ada sejumlah pemain baru yang dipanggil.