Kroasia, Gempita.co-Timnas Indonesia U-19/U-20 hampir menyelesaikan pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kroasia. Selama satu bulan di Kroasia, para pemain menimba ilmu dan melakoni tujuh uji coba.
Pada awal TC dan uji coba, permainan Timnas Indonesia U-19 terbilang sangat tidak memuaskan. Perlahan, manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mulai menemukan racikan yang tepat untuk David Maulana dan kawan-kawan.
Bahkan dengan formasi yang terbilang baru yaitu 4-4-2, Shin Tae-yong berhasil memaksimalkan kemampuan para bek sayap Timnas Indonesia U-19.
Selama bertanding pun, Timnas Indonesia U-19 yang selalu kebobolan pada uji coba awal perlahan mulai kompak. Bahkan dua pertandingan uji coba, Irfan Jauhari dan kawan-kawan mampu mencetak gol terlebih dahulu.
Merangkum beberapa catatan yang perlu dipertahankan dan diperbaiki oleh Timnas Indonesia U-19 sebelum bertolak ke Turki untuk TC dan uji coba lanjutan:
1. Semangat Bermain
Selama bermain para pemain Timnas Indonesia U-19 mampu memperlihatkan semangat juang yang luar biasa. Meskipun pada pertandingan awal laga uji coba pemain tidak memperlihatkan hal tersebut.
Namun perlahan semangat dan kerja keras pemain memang perlu diapresiasi, terlebih ketika melawan Arab Saudi dan Qatar. Sempat tertinggal tiga gol dan satu gol pemain mampu menyamakan kedudukan bahkan bisa menang ketika melawan Qatar.
2. Fisik Pemain
Sejak awal melakukan TC, Shin Tae-yong selalu mengedepankan perbaikan fisik para pemain Timnas Indonesia U-19. Hasilnya pun perlahan mulai terlihat ketika Timnas Indonesia U-19 melakukan uji coba dengan tim yang lebih kuat.
Peningkatan fisik itu sangat terlihat, ketika melawan Bulgaria dan Kroasia terlihat pemain hanya mampu bertahan sampai menit ke-70 selepas itu konsentrasi pemain mulai hilang. Setelah itu, pemain mampu memperlihatkan kondisi yang baik dan mampu berjuang dan mengejar bola hingga pertandingan berakhir.
Timnas Indonesia U-19.
3. Komposisi Pemain
TC ini sudah mulai memperlihatkan siapa-siapa saja yang akan menjadi sosok 11 pemain utama yang dipilih oleh Shin Tae-yong. Bahkan ada tiga pemain yang selalu menjadi pilihan utama, statistiknya pun terbilang cukup baik.
Tiga pemain David Maulana, Witan Sulaeman, dan Adi Satryo menjadi pemain yang paling banyak menjadi starter. Penampilan mereka pun terbilang baik. Satu pemain lainnya yang menjadi perhatian adalah Pratama Arhan yang pada TC ini, ia mampu mencuri hati Shin Tae-yong.
4. Transisi Bermain
Selama uji coba transisi Timnas Indonesia U-19 masih terbilang kurang baik. Sejatinya Timnas Indonesia U-19 memiliki kelebihan dalah hal kecepatan. Mereka mampu menyerang dengan baik dan tidak ada masalah.
Akan tetapi, ketika transisi negatif (dari bertahan ke menyerang) Timnas Indonesia U-19 masih sedikit kewalahan. Meskipun fisik pemain Timnas Indonesia U-19 sudah terbilang baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Saddam Gaffar. (PSSI)
5. Penyelesaian Akhir
Penyelesaian akhir para penyerang Timnas Indonesia U-19 masih bermasalah. Memang dari tujuh pertandingan mereka bisa mencetak delapan gol. Namun rata-rata gol tersebut diciptakan oleh para pemain gelandang.
Hanya Saddam Gaffar penyerang yang berhasil mencetak dua gol pada TC kali ini. Hal ini masih menjadi PR besar Shin Tae-yong. Bahkan bisa dibilang saat ini Timnas Indonesia U-19 tidak punya pemain yang memiliki insting gol yang baik.
6. Fokus Dalam Pertandingan
Hal ini jadi sorotan Shin Tae-yong, presentase kebobolan Timnas Indonesia U-19 terbilang cukup tinggi. Ini terjadi karena pemain sering kehilangan fokus dan sering melakukan kesalahan sendiri baik itu di awal pertandingan maupun di akhir pertandingan yang menyebabkan kebobolan.
Dari tujuh laga, gawang Ady Satryo kemasukan 15 gol, satu gol lagi masuk ke gawang Erlangga Setyo. Jika pemain masih sering kehilangan fokus dalam pertandingan, ini akan menjadi permasalahan yang serius untuk Skuad Garuda Muda.