Inilah Tips Hadapi Resesi Ekonomi di Tengah Pandemi

Bisnis yang tetap eksis di tengah pandemi covid-19. (Ilustrasi)

Jakarta, Gempita.co – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus 2,9 persen di kuartal III 2020.

Kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah minus bahkan lebih dalam yakni 5,32 persen.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dengan dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif, maka Indonesia masuk jurang resesi sebagai dampak pandemi virus Corona (Covid-19).

Menghadapi resesi yang hampir pasti dihadapi Indonesia tentunya membutuhkan siasat atau tips keuangan.

Apa yang harus dilakukan menghadapi resesi ekonomi ini?

Dua tips keuangan yang terutama adalah menyimpan uang cash dan menahan diri untuk tidak belanja senang-senang.

Terutama buat mereka yang mengalami penurunan penghasilan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan saat resesi ada jargon “cash is the king“. Sehingga semakin banyak simpanan berbentuk tunai maka daya tahan rumah tangga di tengah resesi semakin besar.

“Disarankan simpanan yang bisa dicairkan kapan pun adalah instrumen terbaik. Kalau deposito yang tenornya sebaiknya deposito kurang dari 12 bulan,” ujar Bhima, belum lama ini.

Hal senada dikatakan Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho yang menyarankan agar masyarakat saat ini menghindari belanja konsumtif. Yakni membeli barang semata karena keinginan, bukan kebutuhan.

“Apabila kondisi kita memang terbatas dalam hal pemasukan dan dana tabungan, bahkan bila mengalami pengurangan penghasilan atau terkena PHK, maka sebaiknya membelanjakan uang kita hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan diperlukan dulu,” ujar Andy, dilansir dari kumparan, Minggu (27/9/2020.

Andy menyebut beberapa kebutuhan penting yang tidak bisa ditunda adalah makanan, tagihan, sampai keperluan sekolah anak.

“Sementara kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya kesenangan ataupun keinginan, di masa resesi seperti itu sebaiknya ditunda terlebih dahulu,” saran Andy.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali