Jajanan Pontianak Cetar: Kantin Ie Suan Sajikan 60 Kuliner Enak di ITC Mangga Dua

Jakarta, Gempita.co – Kantin Ie Suan tampil beda dari deretan kuliner di ITC Mangga Dua, Jakarta, yang berdiri sejak 1989 silam.

Kantin ini dikelola oleh Ie Suan di lantai 4 Blok BG/C Nomor 18, sosok wanita asal Pontianak yang hobi dandan cetar saat melayani pembeli.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ia biasanya mengenakan baju berwarna terang, lengkap dengan aksesoris seperti rambut palsu dan bulu mata tebal yang membuat tampilannya semakin heboh. Ie Suan juga tak segan berbincang saat melayani pembeli.

Namun, Ko Aheng suami Ie Suan yang ternyata tak kalah cetar. Ia terlihat ikut mengawasi operasional kantin yang beralamat di lantai 4 Blok BG/C Nomor 18 ini.

Menggunakan perhiasan serba batu akik, Ko Aheng bercerita banyak soal bisnis kuliner istrinya ini. Semua bermula dari 10 tahun lalu, saat ia dan sang istri membuka kedai jajanan di ITC Mangga Dua, namun bukan di lokasi sekarang.

“Awal berdirinya nggak langsung begini ya. Awalnya jual asinan dulu, dari asinan mangga, asinan pepaya, asinan kedondong. Kita lihat profitnya bagus, (baru) kita buka kantin,” kata Ko Aheng mengawali cerita.

Sang istri, Ie Suan kemudian fokus menjajakan jajanan dan makanan khas Pontianak. Makanan ini disebut Ko Aheng ‘jadul’, namun tak lekang oleh waktu.

“Makanan Pontianak, kayak orang-orang dulu punya makanan. Kayak kue bugis, kue wajik, dan kue talam. Kita bikin nggak cuma kue-kue tradisional, (sekarang) semuanya ada. Gohyong ada, siomay ada,” ujar Ko Aheng yang mengatakan penambahan menu ini merupakan caranya mengikuti selera pasar.

Di Kantin Ie Suan kini setidaknya ada sekitar 60 jenis makanan. Sebanyak 80% dari jumlah tersebut dibuat sendiri oleh Ie Suan, sedangkan sisanya merupakan barang dagangan yang dititip oleh penjual lain.

Vina, anak Ko Aheng dan Ie Suan yang ikut mengelola kantin keluarga ini mengatakan, “Kalau menu yang bikin itu kayak choipan, bihun, lontong, siomay, bakso, bakwan, dan lain-lain. Contoh titipannya kayak kue bolu.”

Selain jajanan, Kantin Ie Suan juga menawarkan makanan ‘berat’ seperti mie ayam, mie kangkung, nasi bakar, dan pempek. Kisaran harganya mulai dari Rp 10 ribu-50 ribu.

Uyen dan Ketan durian

Beberapa menu favorit yaitu uyen (Rp 12.000), bakwan (Rp 10.000), ketan bumbu (Rp 10.000), choipan (Rp 20.000), bugis mandi (Rp 10.000), dan ketan duren (Rp 20.000).
Uyen merupakan talas goreng yang tampilannya serupa bakso goreng. Lapisan luarnya renyah, sedangkan dalamnya lembut dan gurih. Uyen makin enak dinikmati dengan siraman sambal kacang maupun sambal tauco yang agak asam.

Bakwan yang dipotong-potong dan disiram sambal kacang sayang dilewatkan. Begitu juga dengan ketan bumbu buatan Ie Suan yang berani bumbu. Lalu ada juga choipan berisi irisan bengkuang renyah dan nikmat.

Kalau ingin yang manis-manis, detikfood merekomendasikan bugis mandi dan ketan duren di Kantin Ie Suan. Bugis mandi tak ubahnya klepon yang jamak ditemukan di Jawa, namun bedanya disirami kuah santan yang kental dan gurih.

Sementara ketan durian berisi dua buah. Kamu bisa pilih ketan saja atau dengan irisan singkong rebus yang dicampur jagung manis. Penyempurnanya siraman saus durian yang wangi dan manis lembut.

Ide dandan cetar

Ko Aheng bercerita dirinya dan sang istri memang suka tampil beda. Ia mengatakan kalau itulah ciri khas mereka. Mengenai perhiasan batu akik yang dipakainya, Ko Aheng bilang hampir seluruhnya adalah pemberian teman.

“Batu juga dari teman-teman, pelanggan kasih, lama-lama jadi kita bikin orang yang kasih, kita hargai juga. Jadi kita pakai. Jadi kelihatan teman juga mereka senang gitu,” ujarnya.

Soal istrinya yang dandan cetar, Ko Aheng berkomentar, “Mungkin dia senangnya begitu juga. Hobi dandannya agak beda sama orang lain. Beda sama pedagang lain.”

Ide dandan cetar Ie Suan ternyata datang berkala. “Istri dandannya pertama alis ya, 2015 itu alis. Kedua itu bulu mata 2017,” ujar pria yang juga tokoh masyarakat ini.

Jika biasanya tempat makan yang viral di media sosial mengalami kenaikan penjualan, berbeda dengan di Kantin Ie Suan. Vina mengatakan, penjualan mereka tidak terpengaruh.

“Kalau dari segi penjualan nggak ngaruh sih, karena kan cicinya langganannya udah dari dulu ya. Cuma kalau dimasukin ke TikTok, orang lebih kayak ‘ih lucu aja’. Cuma belum tentu beli. Kadang orang lewat, (cuma) beli es teh manis, foto,” kata Vina.

Kantin Ie Suan buka setiap hari mulai pukul 10.00-17.00 WIB. Sepanjang hari, kantin ini ramai dikunjungi pembeli. Namun pada jam-jam makan siang, jumlah pengunjungnya terlihat jauh lebih padat.

Sumber: detikfood.com

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali