Jaksa Bilang, Twitter Dibobol ‘ABG’ yang Luar Biasa

Ilustrasi Twitter. REUTERS/Kacper Pempel

Florida, Gempita.co – Seorang remaja asal Florida, Amerika Serikat ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi pembobolan masif Twitter pada pertengahan Juli 2020.

Tak tanggung-tanggung, remaja ini diyakini sebagai otak di balik aksi peretasan ini. Dari pernyataan jaksa kawasan Hillsborough Andrew Warren, remaja usia 17 tahun, ditangkap pada Jumat (31/7) dikenakan sekitar 30 tuduhan kejahatan terkait serangan siber tersebut.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Tindakan kriminal ini dilakukan menggunakan nama-nama orang terkenal dan selebriti, namun mereka bukan korban utama di sini,” ungkap Warren, seperti dikutip dari ABCNews.

Dia melanjutkan, “iming-iming Bitcoin ini dirancang untuk mencuri uang dari masyarakat Amerika Serikat dari seluruh penjuru, termasuk Florida.

Penipuan besar-besaran seperti ini direncanakan benar-benar di sini, di halaman belakang kami, dan kami tidak akan membiarkannya.” Sebagai dalang di balik pembobolan Twitter, Warren menilainya sebagai “remaja 17 tahun tidak biasa”.

Warren juga mengungkapkan bahwa remaja tersebut berhasil mendapatkan akses ke akun milik karyawan Twitter.

Dari situ, dia berhasil mengakses kendali internal Twitter. Secara tidak langsung, dia memanfaatkan akun karyawan Twitter itu untuk mendapatkan akses internal perusahaan.

“Ini adalah serangan super canggih dalam skala yang belum pernah ada sebelumnya yang bisa mengakibatkan kerugian sangat besar. Kejahatannya bisa membuat pasar keuangan tidak stabil untuk skala dunia, karena dia memiliki akses ke akun-akun para politikus kuat via Twitter, dan berpotensi merusak diplomasi internasional,” lanjut Warren.

Ketika remaja ini diyakini sebagai otak di balik peretasan Twitter, Warren mengaku terkejut, bagaimana bisa seseorang yang masih sangat muda bisa melakukan tindakan seperti ini. Namun, di sisi lain, rasanya sudah banyak juga anak-anak di usia belia sudah begitu fasih dan menguasai bidang teknlologi dan komputer.

Remaja 17 tahun tersebut dilaporkan akan menghadapi 17 tuduhan penipuan komunikasi, 11 tuduhan penipuan menggunakan informasi pribadi, dan 1 tuduhan lainnya terkait mengakses komputer atau perangkat elektronik tanpa otoritas.

“Kami akan memastikan tersangka ini meminta pertanggungjawaban sang tersangka. Menipu orang dari uang hasil jerih payah mereka selalu menjadi tindakan yang salah. Entah itu mengambil keuntungan dari orang lain secara langsung maupun di internet, mencoba mencuri uang tunai atau mata uang kripto, itu semua penipuan, ilegal, dan tidak akan lolos begitu saja,” tutup Warren.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali