Gempita.co-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak semakin mengkhawatirkan. Wabah PMK itu membuat sejumlah ternak milik warga di Kecamatan Pacitan banyak yang mengalami sakit bahkan mati mendadak.
Penularan wabah penyakit mulut dan kuku tak dapat dikendalikan. Di Dusun Karang asri Desa Banjarsari ini misalnya, satu ekor sapi milik warga setempat mati mendadak sekitar 5 hari yang lalu. Virus bahkan akibatkan sejumlah ternak milik warga lainnya terjangkit. Banyak ternak mengalami luka di kaki. Mulut dan hidung berlendir hingga ternak tidak mau makan. Sebagian ternak juga alami kelumpuhan.
Kondisi ini tentu dikeluhkan para peternak. Para peternak belum merasakan langkah konkret yang dilakukan untuk memutus penyebaran PMK. Peternak hanya bisa melakuan antisipasi dengan penyemprotan disinfektan secara mandiri.
Sugiyanto, pemilik ternak ini menyebutkan dari 3 ternak yang dimilikinya, seluruhnya memiliki ciri terjangkit PMK. Kuku ternak luka, mulut serta hidung mengeluarkan lendir. Salah satu ternaknya bahkan telah mati.
“Seekor ternak sapi sudah dikuburkan. Awalnya, sore hari tergeletak lemas, kemudian malam hari sudah tidak bergerak sama sekali atau terbujur kaku. Langsung saya kuburkan. Kalau dilihat seperti ada luka di mulutnya dan dari hidung keluar lendir banyak. Sedangkan 2 ekor ternak lainnya kaki alami luka dan mulut berlendir. Tidak nafsu makan,”jelasnya.