Gempita.co-Dengan mengusung semangat Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, tim bulutangkis Merah-Putih bertolak menuju Kopenhagen, Denmark. Tim yang berangkat untuk bertarung pada Kejuaraan Dunia 2023 itu terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter).
Kloter pertama meninggalkan Tanah Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten pada Kamis (17/8) dengan maskapai Turkish Airlines nomor penerbangan TK 57 terbang pukul 21.00 WIB. Sedangkan kloter kedua menyusul dengan maskapai Emirates EK 359 berangkat Jumat (18/7) pukul 00.40 WIB.
Kejuaraan Dunia atau resminya bertajuk TotalEnergies BWF World Championships 2023 bakal dihelat di Kopenhagen, 21-27 Agustus 2023. Royal Arena siap menjadi panggung bagi para pebulutangkis untuk tampil terbaik.
“Puji syukur, semua dalam kondisi sehat dan baik. Dengan mengusung semangat HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, tim bulutangkis Indonesia malam ini berangkat untuk mengikuti Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Denmark. Mohon doa dan dukungan dari para pecinta bulutangkis, semoga tim ini bisa tampil maksimal dan bisa merebut gelar juara,” tutur Rionny Mainaky, Kabid Binpres PP PBSI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (17/8) malam.
Menurut Rionny, persiapan menuju Kejuaraan Dunia edisi ke-28 ini sebenarnya relatif tidaklah lama. Usai bertarung di Australia Terbuka di Sydney, para pemain Pelatnas Cipayung langsung dipersiapkan sebaik mungkin untuk menghadapi Kejuaraan Dunia yang untuk kelima kalinya berlangsung di Kopenhagen ini.
“Meski tidak panjang, persiapan yang kami lakukan rasanya sudah maksimal. Pemain bisa fokus dan penuh semangat menjalani hari-hari latihan di pelatnas sebelum berangkat ke Kopenhagen. Para pemain siap tempur dan ingin menampilkan performa terbaik,” ujar Rionny.
Menurut Lisa Ayu Kusumawati, momen perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, menambah semangatnya untuk bertanding habis-habisan. “Saat perayaan HUT Kemerdekaan RI seperti sekarang ini, pasti menambah semangat saya untuk bermain lebih ngotot dan berjuang habis-habisan,” sebut pemain ganda campuran yang akan berpasangan dengan Rehan Naufal Kusharjanto ini.
Pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menyebut akan menikmati pertandingan pada Kejuaraan Dunia. Berbeda dengan tahun lalu di Tokyo, kini Gregoria tampil sebagai unggulan kedelapan.
“Saya akan menikmati pertandingan saja. Kini sebagai unggulan, saya akan tampil lebih enjoy dan tidak mau terbebani saja,” aku Gregoria.
Kepala pelatih ganda putri Eng Hian menyatakan selama bisa bermain normal, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti diharapkan bisa tampil maksimal. Apalagi, dengan pasangan mana pun, anak didiknya sudah pernah bertemu dan saling mengalahkan.
“Selama bisa bermain normal dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, Apri/Fadia saya harapkan bisa melangkah lebih jauh. Semua lawan juga pernah dikalahkannya. Jadi tidak perlu ada yang ditakuti,” ujar Didi, sapaan karib Eng Hian.
Sementara menurut Kepala Pelatih Tunggal Putra Irwansyah, bisa dipastikan Anthony Sinisuka Ginting tidak jadi berangkat ke Kejuaraan Dunia. Unggulan kedua ini menurut Irwansyah, harus absen karena masih dalam suasana berkabung.
Ginting tengah berduka dengan berpulangnya mama tercinta, Lucia Sriati di Bandung pada Rabu (9/8). Sedangkan acara pemakamkan pada Sabtu (12/8) lalu di Graha Sentosa Memorial Park, Karawang Barat.
“Ginting tidak bisa tampil ke Kejuaraan Dunia karena masih dalam suasana berduka atas berpulangnya mama tercinta,” kata Irwansyah.