Gempita.co-Setelah laga pertama Timnas Indonesia U-20 menghasilkan empat kartu merah, sore nanti asuh Shin Tae Yong bakal berhadapan dengan Selandia Baru U-20.
Laga Timnas Indonesia U-20 vs timnas Fiji U-20 berakhir dengan kemenangan empat gol tanpa balas.
Kemenangan yang diraih skuad Merah Putih ternoda empat kartu merah. Tiga dikeluarkan wasit kepada pemain Fiji dan satu lagi diberikan untuk Hokky Caraka.
Hujan kartu dalam laga Timnas Indonesia U-20 vs Selandia Baru U-20 bisa saja terulang kembali, untuk itu perlu antisipasi agar pengadil di lapangan tak lagi obral hukuman.
Berikut tiga antisipasi agar tak banjir kartu merah dalam laga Timnas Indonesia U-20 vs Selandia Baru:
1. Sportif dan Fair Play
Para pemain wajib kembali mengingat nilai etis yang dijunjung setiap atlet di cabang olahraga apapun, termasuk sepak bola yang memungkinkan terjadi duel fisik antara kubu yang saling berlawanan.
Setiap personel di tim, baik sesama pemain, kapten tim, asisten pelatih, pelatih diharapkan bisa saling mengingatkan agar anggota timnya tak terbawa emosi dan kemudian melakukan hal yang berlebihan.
2. Perbedaan Main Keras dan Main Kasar
Seperti sempat diucapkan mantan pelatih Vietnam Park Hang Seo, sepak bola berbeda dengan voli. Para pemain sepak bola bisa saja beradu kaki atau badan. Hal tersebut lumrah dilakukan, namun ada aturan yang membingkai agar pertandingan tak menjadi duel bak olahraga bela diri.
Para pemain pun dituntut memahami perbedaan bermain keras dan bermain kasar dalam sebuah pertandingan. Main keras biasa dilakukan demi memenuhi target tim meraih kemenangan.
3. Status Laga Uji Tanding
Segenap pemain dan pelatih juga wajib memahami status laga yang merupakan uji tanding sebagai bagian dari persiapan menuju ajang yang lebih besar seperti Piala Asia U-20 atau Piala Dunia U-20.