Jakarta, Gempita.co – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari Rabu (28/04/2021) memberikan arahan secara virtual kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia, sebagaimana video yang diunggah melalui YouTube Sekretarian Presiden, di Jakarta, Kamis (29/04/2021).
Presiden Joko Widodo menyampaikan dua pandangan terkait masalah ekonomi dan mengingatkan terkait kenaikan sejumlah kasus Covid-19 di sebagian daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini proses pemulihan ekonomi Indonesia berjalan dengan baik. Bahkan menurutnya ekonomi Indonesia sudah hampir normal.
Menurutnya pemulihan ekonomi saat ini erat kaitannya dengan upaya penekanan laju penyebaran virus Covid-19 secara harian .
“Kenapa kita optimistis? Karena sudah kelihatan sekarang pabrik, industri, atau manufaktur sudah bergerak. Itu tercermin di dalam yang namanya purchasing manager index yang sebelum pandemi itu berada di angka 51 sekarang justru berada di atas kenormalan sebelum pandemi, yaitu di angka 53,2,” kata Presiden.
Kondisi serupa diperoleh dari tingkat konsumsi listrik baik industri, rumah tangga, maupun pemerintahan, juga kenaikan terhadap impor barang modal yang diperlukan untuk menggerakkan sektor industri hingga sebesar 33,7 persen setelah sebelumnya mencatat nilai negatif.
Demikian pula dengan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari sebelumnya 84,9 yang kini telah berada di angka 93 serta Indeks Penjualan Ritel yang juga meningkat di bulan Maret ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada seluruh kepala daerah. Dia mengaku tahu banyak pemerintah daerah yang masih menimbun anggaran di bank.
Kepala Negara mencermati bahwa per akhir Maret lalu, belanja modal baru terealisasi sebesar 5,3 persen. Padahal, menurutnya, perputaran uang yang dihasilkan melalui belanja modal tersebut akan sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.
“Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang menyebabkan nanti mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun. Tidak segera dibelanjakan,” kata Presiden.
Selain itu, bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi menurutnya, juga harus segera disalurkan. Konsumsi masyarakat melalui sejumlah bantuan tersebut, kata Presiden, selain dapat membantu masyarakat, nantinya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Yang saya lihat per April kemarin yang sudah tersalurkan baru 32 persen. Masih kecil sekali, baru Rp1,5 triliun. Angka-angka seperti ini selalu saya ikuti, sehingga saya ingatkan kembali karena itu penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ujar Presiden.
Presiden Joko Widodo mengatakan, sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Oleh karenanya, ia mewanti-wanti para kepala daerah untuk berhati-hati.
“Saya melihat beberapa daerah ini sudah mulai terjadi kenaikan. Perlu saya sampaikan hati-hati,” kata Jokowi.
“Di daerah-daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, Kepri, hati-hati, ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti,” tuturnya.
Jokowi mengatakan, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 4.000-6.000 kasus.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Januari lalu yang mencapai 14.000-15.000 kasus dalam sehari.
Oleh karenanya, ia meminta para gubernur, bupati, dan wali kota terus menekan angka kasus aktif dan penambahan kasus harian. Ia ingin para kepala daerah terus waspada agar tak terjadi kenaikan kasus.
Sumber: berbagai sumber