“Statemen ini penting supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan. Sehingga masyarakat harus sadar bahwa Covid selalu mengintip. Varian delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam konferensi video di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/9).
Jokowi menegaskan bahwa Covid-19 tidak mungkin hilang secara total. “Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat, bahwa yang namanya Covid-19 ini tidak mungkin hilang secara total. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan, ini penting,” Jokowi menambahkan.
Dalam rapat terbatas evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM bersama jajaran kabinet itu, Jokowi juga menekankan kewaspadaan terhadap varian baru MU.
“Saya juga ingin perhatian kita semuanya, yang berkaitan dengan pehubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. Yang berkaitan dengan varian baru, varian MU betul-betul agar kita lebih waspada dan detil,” ujarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan MU sebagai virus corona varian B.1.621 dalam daftar variant of interest (VOI). Varian MU ditambahkan ke daftar pantauan WHO pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.
Pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada Januari 2021, tetapi prevalensi varian MU masih rendah di seluruh dunia. Seberapa besar ancaman yang ditimbulkan dari varian ini masih belum pasti.