Pekalongan, Gempita.co – Jumlah pengungsi korban banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah menjadi sebanyak 1.246 jiwa dari hari sebelumnya sebanyak 276 jiwa akibat ketinggian air terus meningkat pada Minggu (1/1/2023).
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, mengatakan, selain curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi Sabtu (31/12/2022), juga adanya kiriman air dari sungai bagian atas, karena terjadi hujan deras.
“Kondisi ini diperparah dengan melimpasnya air laut akibat terjadi gelombang tinggi pada hari ini, sehingga merendam rumah penduduk,” katanya di Pekalongan, Minggu (1/1/2023).
Menurut Dimas, sebagian besar warga yang mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian adalah mereka yang bermukim di sekitar bantaran sungai Bremi dan sungai Gabus.
Adapun wilayah terdampak banjir, antara lain Pasirsarikramat, Tirto, Degayu, Padukuhan Kraton, Bandengan, Kandang Panjang, dan Panjang Wetan.
“Saat ini sebagian besar menggenangi wilayah yang berada di bantaran sungai. Untuk wilayah lain yang sebelumnya tergenang air mulai surut,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya bersama lintas sektoral, seperti TNI/Polri dan relawan melakukan koordinasi penanganan kedaruratan, monitoring, patroli dampak cuaca ekstrem, serta menyiagakan dan aktivasi posko kebencanaan.
Selain itu, lanjutnya, juga melakukan evakuasi warga terdampak, baik banjir maupun pohon tumbang serta memberikan bantuan logistik pada para pengungsi.
“Hal yang penting lainnya adalah memfasilitasi layanan kesehatan pengungsian dan monitor kesehatan warga terdampak dan mengoptimalkan rumah pompa untuk meminimalkan dampak dan luasan area terdampak,” ungkapnya.
Beberapa lokasi pengungsian warga terdampak, antara lain di aula Kecamatan Pekalongan Barat, TPQ Alhikmah Tirto, TPQ Attaubah Tirto, Masjid Baiturrahman Tirto, Aula Serbaguna Sampangan, Masjid Al Ikhlas Tirto, Aula Kecamatan Timur,
Selanjutnya Arrobitoh Klego, Masjid Al Kausar, Gedung Sekolah Dasar Klego, Mushala Al Iklas Poncol, dan Mushala Bani Ilyas, kata Dimas Arga Yudha.