Kota Vatikan, Gempita.co – Di perpustakaan pribadi Paus Vatikan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diterima Paus Fransiskus, Jumat lalu.
Dari akun pribadi Instagram Jusuf Kalla, @jusufkalla, Jusuf Kalla menyampaikan apresiasinya pada Paus yang bekerja sama dengan Imam Besar Universitas Al Azhar Kairo untuk mengangkat agenda global yang sangat mendesak, yakni persaudaraan kemanusiaan.
Ia juga menyampaikan salam hangat bangsa Indonesia dan Presiden Indonesia kepada Paus, juga sangat menyayangkan batalnya Paus ke Indonesia lantaran pandemi Covid-19.
“Pertama saya menyampaikan salam masyarakat Indonesia, dengan tetap mengharapkan beliau datang ke Indonesia,” ucap Jusuf Kalla seperti dikutip dari siaran persnya.
Jusuf Kalla mengatakan, dalam pertemuan tersebut Paus menyampaikan pentingnya menjunjung tinggi kemanusiaan, kebersamaan, dan perdamaian dunia.
“Tak mungkin ada kedamaian tanpa hubungan antarmanusia yang baik,” ucap Jusuf Kalla pula dalam portal tayangan INews dan KompasTV di Youtube.
Kedatangan JK bersama Dewan Juri Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia, dalam rangka memilih nominator untuk diumumkan awal Februari 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Di kesempatan itu, Paus berdialog selama 70 menit menekankan arti persaudaraan untuk sesama atau Persaudaraan Manusia,
“Karena kebersamaan itu tanpa memandang bangsa, suku, agama, dan sebagainya, tapi kita berbicara tentang kemanusiaan yang utuh, dan itu sangat penting,” kata Paus.
Zayed Award for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmad Al Thayyib yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, awal Februari 2019.
Deklarasi yang disebut “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan” itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.