Jakarta, Gempita.co – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI)
Jusuf Kalla (JK) berjanji membantu pemerintah menyelesaikan konflik Papua melalui jalur perdamaian.
Menurutnya, penyelesaian melalui jalur diplomasi sangat mungkin ditempuh mengingat pengalaman Indonesia menyelesaikan konflik besar di dalam negeri.
JK memberikan contoh konflik Aceh yang berlangsung puluhan tahun dan memakan ribuan korban, dapat diselesaikan melalui jalur perdamaian.
Berdasarkan catatannya, Indonesia telah mengalami 15 konflik yang menelan korban lebih dari 1.000 jiwa.
Dari 15 konflik itu, 13 di antaranya diselesaikan melalui operasi militer dan sisanya melalui jalur perdamaian.
“Aceh saja yang keras begitu bisa kita ajak berunding untuk damai” ujar JK pada diskusi di Kementerian Pertahanan, Rabu.
Menurut JK, konflik Papua memerlukan pendekatan yang berbeda dengan Aceh.
Itu karena ada banyak faksi pada gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), berbeda dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang hanya mempunyai satu garis komando.
JK tidak membeberkan secara terbuka mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan konflik di Papua melalui jalan damai.
Namun dia menekankan dalam upaya perdamaian prinsip yang harus dipegang adalah win–win solution dan dignity for all.
Menurut dia tidak boleh ada pihak yang merasa kalah atau dilecehkan martabatnya.
Prinsip ini diterapkan saat upaya damai Aceh.
Menurut dia, pihak GAM tidak pernah menyerahkan senjatanya ke pemerintah, namun mereka potong sendiri senjata-senjata itu menjadi dua bagian.
“Itu adalah upaya menjaga martabat pihak GAM,” kata dia.