GEMPITA.CO,-Program vaksinasi mandiri atau Gotong Royong bagi karyawan sudah bisa dimulai April 2021 dan gratis. Perusahaan swasta dan BUMN yang berhimpun dalam aksi vaksinasi Gotong Royong bagi pekerja.
Dilansir Galamedia dari laman Indonesia.go.id, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin sedang dipertimbangkan oleh pemerintah adalah Sinopharm dari Tiongkok dan segera diundangkan.
“Akan segera diundangkan keputusan Menteri Kesehatan RI tentang petunjuk teknis vaksinasi,” kata Menkes Budi Gunadi dalam keterangan resminya yang dirilis lewat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jumat 26 Maret 2021.
Keputusan Menteri (Kepmen) itu nantinya akan mengatur hal ihwal vaksinasi Gotong Royong, mulai dari tahapan, distribusi, hingga skema pembiayaannya. Dengan adanya skema gotong royong ini, vaksinasi nasional akan bisa berjalan lebih cepat.
Per 27 Maret 2021 vaksinasi sudah menjangkau 7,2 juta orang. Sekitar 3,2 juta di antaranya sudah menerima dua dosis suntikan. Layanan vaksinasi juga terus meningkat, yang kini telah mencapai kecepatan 500.000 orang per hari.
Maka, Menteri Budi Gunadi mengharapkan setidaknya 77 juta dosis suntikan vaksin bisa dikenakan sampai akhir Juni 2021. Jumlah itu belum vaksinasi Gotong Royong.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang jadi mitra andalan pemerintah dalam urusan aksi vaksinasi Gotong Royong ini, mengungkapkan respons pihak swasta maupun BUMN cukup antusias.
“Hingga batch dua ditutup hari ini, total pendaftar mencapai 17.387 perusahaan, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 8,6 juta orang,” tutur Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Maret 2021 lalu.
Hampir semua sektor usaha merasa berkepentingan dengan vaksinasi Gotong Royong itu. Menurut Rosan Roeslani, dari sektor industri padat karya atau manufaktur, misalnya, yang mendukung aksi vaksinasi ini dengan mendaftar pada vaksin.kadin.id, telah mencapai 981 perusahaan. Jumlah karyawan dan keluarganya yang didaftarkan ada yang mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu orang.
Pada sektor perdagangan, ekspor-impor dan ritel yang mendaftar mencapai 4.882 unit perusahaan. Sektor konstruksi dan infrastruktur yang ikut mencapai 1.119 perusahaan dan sektor jasa mencapai 1403 perusahaan.
“Datanya masih bergerak dan masih banyak perusahaan yang mau mendaftar di tahap ke-3,” kata Rosan.
Sebagai induk organisasi dunia usaha, tutur Rosan, Kadin akan terus menyinergikan programnya dengan berbagai pihak untuk mengurangi transmisi (penularan) Covid-19 dengan segala risikonya.
“Kami mendukung upaya-upaya percepatan untuk mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi,” katanya pula. Ia pun optimis bahwa vaksinasi itu bisa dimulai pada pertengahan April 2021.