Kafe Ini Maunya Dibayar Pakai Tisu Toilet Daripada Uang

Tisu Toilet menjadi barang langka di Australia, sehingga keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebuah café hanya mau dibayar dengan tisu toilet dibanding uang. (Foto: abcopro)

Gempita.co-Sejak virus corona mulai merebak di China, beberapa item barang kebutuhan masyarakat menjadi langka di pasaran. Sebut saja seperti hand sanitizer, masker, hingga tisu toilet.

Barang-barang tersebut seolah menjadi benda mewah karena langka dan harganya dua kali lebih mahal dari biasanya. Tak heran jika benda-benda tersebut menjadi buruan masyarakat.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Akibat kelangkaan tersebut, hal unik terjadi di Sydney, Australia. Informasi ini diceritakan oleh seorang warganet bernama Erica Phan yang mengunggahnya di Facebook.

Di negara tersebut, yang juga terkena wabah Covid-19, ada sebuah kafe yang maunya para pelanggan membayar tagihan minumannya dengan menggunakan tisu toilet daripada uang.

Di dalam kafe tersebut ditempel secarik kertas bertuliskan ‘to my dearest customer, we accept toilet paper roll instead of money. Thanks’. (artinya: kepada pelanggan terkasih, kami lebih menerima gulungan tisu toilet daripada uang).

Hal ini tidak hanya terjadi di Sydney saja, tetapi juga di Hong Kong. Beberapa orang memberi hadiah klien mereka dengan gulungan tisu toilet dan beberapa lembar masker bedah.

“Ini adalah hadiah yang lebih baik daripada wine, sekarang ini,” kata Terrence Tan, Kepala Pengembangan Bisnis di IG Asia Pte, yang mengirimkan kertas toilet, masker dan produk sanitasi lain kepada kliennya.

Diberitakan sebelumya, Sydney, kota terbesar di negara Australia, tisu toilet di rak-rak supermarket telah habis dalam hitungan menit. Hal ini memaksa supermarket untuk menegakkan batas pembelian maksimal empat paket.

Dilansir dari BBC, masyarakat Australia diketahui menimbun tisu toilet untuk menghadapi wabah corona. Masalah tisu toilet ini tidak hanya terjadi di Australia saja, situasi serupa juga dialami warga di Singapura, Jepang dan Hong Kong.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali