Papua, Gempita.co – Pasca terjadinya penembakan yang menewaskan pendeta Yeremias, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw akan melakukan penambahan personel di Kampung Bomba Distrik Hitadipta Kabupaten Intan Jaya, Papua Minggu 20 September 2020.
“Kita kita akan fokus penambahan anggota di sana untuk, melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB. Namun (tak mudah) karena kini berimbas kepada maskapai yang enggan mengangkut Aparat Keamanan TNI-Polri,” kata Paulus dalam keterangan tertulis mengutip dari Beritasatu. Selasa 22 September 2020.
Paulus mengaku juga akan melakukan pertemuan dengan Pangdam Kodam XVII Cenderawasih guna pembahasan permasalahan itu dan mengambil langkah cepat dalam penanganan kelompok separatis.
Lebih lanjut Paulus menegaskan penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias di Kampung Hitadipa bukan dilakukan oleh aparat Keamanan. Mengingat wilayah tersebut dikuasai oleh KKB,” kata Paulus.
Paulus menyebut jika tudingan dari berbagai pihak yang menyebutkan penembakan itu dari TNI-Polri adalah keliru karena ditempat tersebut tidak ada aparat keamanan. Bahkan wilayah itu basis yang ditempati lima kelompok dari KKB.
“Para tokoh yang mengaku sebagai pemimpin untuk tidak berkomentar atau menuding. Mari kita mendukung langkah-langkah penegakan hukum yang akan dilakukan oleh aparat baik itu Polri maupun TNI,” tambah putra asli Kaimana, Papua yang tumbuh besar di Surabaya ini.
Selain itu Petrus juga yakin bahwa penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap seorang Pendeta di Intan Jaya, sengaja di politisi oleh beberapa oknum untuk mengarah pada sidang PBB nantinya.
“Ini propaganda yang dilakukan mengingat akan digelarnya sidang PBB, dan kita semua paham tentang itu. Jadi beberapa para pihak yang mencoba mendramatisasi kejadian tersebut,” sambungnya.