Jakarta, Gempita.co – Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Subandrio mengatakan, di luar varian baru Corona yang ditemukan. Mutasi Corona sudah terdeteksi sejak tahun lalu, termasuk mutasi D614G yang kini mendominasi di Indonesia.
“Di Indonesia sendiri kita lihat ada beberapa mutasi yang di bulan April tahun lalu masih sedikit, tapi kita lihat di Januari tahun ini sudah sangat tinggi,” bebernya.
“Ini mungkin akan terus berubah, tetapi kita lihat belakangan ini menurun, ini satu indikasi yang bagus juga tetapi jangan senang dulu. Kadang-kadang peak ini seringkali ‘menipu’ juga, ada turun nanti beberapa saat kemudian naik lagi,” sambungnya.
Berikut sebaran varian baru Corona di Indonesia berdasarkan data Eijkman, dikutip dari webinar online Senin (31/5/2021).
Sebaran Corona B117
Varian Corona B117 Inggris pertama kali ditemukan di Sumatera Selatan 5 Januari 2021.
Jakarta: 10 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
Kepulauan Riau: 1 kasus
Riau: 1 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Sebaran Corona B1617
Varian Corona B1617 India pertama kali ditemukan di Jakarta 3 April 2021.
Jawa Tengah: 13 kasus
Jakarta: 9 kasus
Sumatera Selatan: 4 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 3 kasus
Sebaran Corona B1351
Varian Corona B1351 Afrika Selatan yang dijuluki para ahli varian raja, pertama kali ditemukan di Bali, 25 Januari 2021.
Jakarta: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Jawa Timur: 1 kasus.
Sumber Berita: Detik Health.