Kawah Ijen Liburan Tahun Baru Tanpa Kebisingan, Boleh Dicoba!

Gempita.co – Bicara Banyuwangi tentu tak lepas dari gunung dan Kawah Ijen, yang merupakan salah satu danau air asam terbesar di dunia. Gunung ini terletak di antara dua kabupaten, yaitu Banyuwangi dan Bondowoso.

Untuk menikmati keindahan Kawah Ijen, pengunjung harus mau berpeluh dahulu dengan menanjak. Waktu terbaik untuk naik ke atas adalah sekitar pukul 3 dini hari, demi mendapatkan pemandangan matahari terbit.

Mendaki gunung dengan kontur jalan yang tak mulus tentu menjadi petualangan yang menantang, terlebih, di kawasan ini, pelancong harus mendaki dengan sudut kemiringan mencapai 45 derajat. Meski sulit, pastinya ini dapat menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan.

Namun, jangan khawatir jika pengunjung merasa tidak mampu untuk naik ke atas gunung.

Ada “ojek gerobak” yang siap untuk membantu pengunjung yang kesulitan. Pengunjung cukup duduk manis di atas gerobak yang dioperasikan oleh tiga hingga empat orang tersebut.

Pelancong bisa menggunakan jasa ini, baik untuk naik maupun turun kawasan Kawah Ijen. Tarifnya pun beragam, biasanya berada di kisaran Rp500 hingga 800 ribu.

Selain pemandangan danau berwarna tosca yang memukau, wisatawan juga bisa melihat “blue fire” di Kawah Ijen. Namun, pelancong harus berangkat jauh lebih pagi lagi, karena kobaran api biru tersebut bisa dilihat di sekitar jam 2 dini hari.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali