Jakarta, Gempita.co – Kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad dihantam delapan tembakan roket, tidak ada korban tewas dan kerusakan berat.
Dikutip Aljazeera.com, Senin (21/12/2020), hantaman roket Itu terjadi saat ketegangan meningkat menjelang peringatan satu tahun terbunuhnya seorang jenderal Iran, Qassem Soleimani.
Dia terbunuh saat berkunjung ke Irak pada 3 Januari 2020 oleh pasukan khusus AS dengan menggunakan drone.
Sebuah tembakan roket menghantam bangunan kedutaan Amerika Serikat di Zona Hijau yang dijaga ketat di Bagdad, kata militer Irak. Serangan itu dikhawatirkan menjadi awal dari kerusuhan baru saat peringatan pembunuhan jenderal tinggi Iran semakin dekat pada bulan depan.
Pernyataan militer Irak menyebutkan bahwa “kelompok terlarang” telah meluncurkan delapan roket yang menargetkan Zona Hijau.
Satu petugas keamanan Irak yang menjaga pos pemeriksaan terluka dan menyebabkan kerusakan material pada beberapa mobil dan kompleks perumahan yang biasanya kosong.
Sistem pertahanan C-RAM di kedutaan AS, yang digunakan untuk menghancurkan rudal di udara, diaktifkan untuk menangkis serangan tersebut, menurut pihak kedutaan dalam sebuah pernyataan, Senin (21/12/2020).
“Kedutaan AS mengkonfirmasi roket yang menargetkan Zona Internasional [Zona Hijau] mengakibatkan keterlibatan sistem pertahanan kedutaan,” menurut pernyataan itu.
Disebutkan, bahwa ada kerusakan kecil di kompleks kedutaan.
“Kami menyerukan kepada semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah guna mencegah serangan semacam itu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, menurut pernyataan itu.
Suara gemuruh sistem pertahanan terdengar oleh wartawan Associated Press yang berada di seberang sungai Tigris.
Sistem C-RAM dipasang oleh AS pada pertengahan tahun ketika kelompok bersenjata meningkatkan serangan roket yang menargetkan kedutaan.
AS menarik beberapa stafnya dari kedutaan besarnya di Baghdad awal bulan ini dan untuk sementara waktu mengurangi personel sebelum peringatan pertama serangan udara AS yang menewaskan jenderal tertinggi Iran, Qassem Soleimani.