Moskow, Gempita.co – Laporan video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, sejumlah tentara Rusia berdatangan lagi di Bandara Internasional Almaty Kazakhstan pada Sabtu (8/1).
Perkembangan itu terjadi menyusul perintah Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Jumat (7/1) yang memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak mati para demonstran di negara Asia Tengah itu.
“Teroris terus merusak properti negara dan pribadi dan menggunakan senjata terhadap warga sipil,” kata presiden yang memberi perintah itu dalam pidato yang disiarkan televisi. “Saya telah memerintahkan para penegak hukum untuk menembak mati tanpa peringatan.”
Selama kerusuhan sepekan, pasukan keamanan Kazakhstan telah menewaskan 26 demonstran dan menangkap lebih dari 4.400 orang, kata Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu (8/1).
Delapan belas petugas penegak hukum juga tewas.
Para tentara Rusia itu mulai berdatangan di Kazakhstan setelah Tokayev mendeklarasikan keadaan darurat pada Rabu (5/1) dan meminta Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), sebuah aliansi militer antar-pemerintah Eurasia, untuk membantu mengendalikan protes-protes.
CSTO terdiri dari pasukan yang berasal dari Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan dan Tajikistan.
Sumber: voa