Kejar Poin Olimpiade, tim Bulutangkis Indonesia Terbang ke Swiss

Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting

GEMPITA.CO-Skuad Garuda akan kembali berlaga di turnamen bulutangkis Swiss Terbuka, 2-7 Maret di Basel.

Berkekuatan 22 orang, tim Indonesia bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu (27/2) pukul 21.40 WIB, dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines nomor penerbangan TK 57.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut manajer tim, Eddy Prayitno, selain menambah poin Olimpiade untuk Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, turnamen keempat di tahun ini juga merupakan kesempatan pemain muda tampil di turnamen level atas.

“Tim yang berangkat ini berjumlah 22 orang, terdiri dari 14 atlet, 3 pelatih, dan 5 tim pendukung. Kalau bicara target, yang pasti menambah poin Olimpiade untuk Hafiz/Gloria. Selebihnya, kesempatan untuk beberapa pemain muda tampil di turnamen level atas,” ungkap Eddy kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

Sebelumnya, seluruh tim yang berangkat ini sudah menjalani tes usap PCR pada Kamis (25/2) dan mendapat vaksin tahap pertama pada Jumat (26/2). Eddy juga menilai, vaksinasi tersebut menambah motivasi saat bertanding.

“Selain kita sudah tes swab PCR yang hasilnya negatif semua, dengan sudah divaksin, kita lebih percaya diri. Sehingga menambah motivasi kita untuk siap tempur,” tutur Eddy.

“Mohon doa restu dari teman-teman bulutangkis di Indonesia, agar dalam turnamen ini bisa sukses dan sehat selalu semua. Insya Allah pulang bisa membawa prestasi,” tambahnya.

Pada turnamen ini, tunggal putra dan tunggal putri masing-masing hanya mengirim satu wakil. Yaitu Shesar Hiren Rhustavito dan Ruselli Hartawan. Vito mengaku akan lebih maksimal berjuang sebagai satu-satunya wakil tunggal putra di Swiss.

“Beban sih tidak, cuma baru pertama kali ini (tunggal putra) berangkat sendirian di satu turnamen. Pastinya mungkin kesepian, haha,” ucap Vito sambil tertawa.

“Tidak ada teman kan. Kalau dari sektor lain ada, tapi dari sektor tunggal putra cuma saya sendiri. Jadi harus berjuang sendirian sih, harus lebih maksimal lagi perjuangannya,” kata Vito.

“Kalau persiapan dari kemarin latihan sudah maksimal, nanti tinggal di sana saja. Mau menunjukkan saja yang terbaik untuk Indonesia,” tegasnya.

Dikonfirmasi Rionny Mainaky, Kabid Binpres PP PBSI, pada turnamen level super 300 ini Indonesia berjuang tanpa wakil ganda putri. Setelah dia berdiskusi dengan kepala pelatih, Eng Hian, pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah terpaksa ditarik dari turnamen ini karena faktor performa.

“Untuk ganda putri, di turnamen Swiss Terbuka ini terpaksa kami tarik. Alasannya karena pada waktu latihan dan performanya tidak seperti yang kami harapkan,” konfirmasi Rionny.

“Jadi saya konfirmasi dan setelah berdiskusi dengan pelatihnya, lebih baik mundur. Takutnya penampilannya tidak baik dan tidak maksimal. Sehingga kami tarik dari Swiss Terbuka,” tutur Rionny.

Dengan ditariknya pasangan ganda putri, Indonesia memiliki delapan wakil pada turnamen Swiss Terbuka. Yaitu satu tunggal putra, satu tunggal putri, tiga pasang ganda putra, dan tiga pasang ganda campuran.

Berikut daftar pemain Pelatnas PBSI pada Turnamen Swiss Terbuka:
Tunggal Putra: Shesar Hiren Rhustavito
Tunggal Putri: Ruselli Hartawan
Ganda Putra: Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri
Ganda Campuran: Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali