Kejuaraan Dunia Kickboxing: Meski kalah, Padmi Puas Bisa Bikin Goyah dan Bingung Atlet Rusia

Istimewa

Gempita.co-Atlet kickboxing putri Indonesia, Nur Wijayanti Padm gagal memenuhi ambisinya membalas kekalahan teman-temannya di Kejuaraan Dunia Kickboxing 2021.

Meski sempat memukul goyah atlet dari Rusia yang tergabung dalam Rocket Boxing Team, Shaviceva Alexandra,Nur Wijayanti kalah angka dalam pertarungan di kelas Low Kick 60kg putri di Jessolo Lido Venice, Italia, Rabu (20/10/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Balas dendam saya memang tidak terpenuhi tapi saya bisa hancurkan mental atlet Rusia dengan strike telak. Permainan kombinasi lawan sangat cantik selalu ditutup dengan low kick. Tapi, saya terus balas low kick. Sayang jangkauan (range) kurang tepat sehingga tidak kena full power,” kata Padmi yang dihubungi usai pertandingan.

Meski kalah, Padmi mengaku sangat puas karena sempat membuat lawan blank out (goyah) di ronde ketiga hingga menyandar di punggungnya. Begitu juga saat lawannya sempat bingung di ronde kedua ketika diajak main foot work. Sayangnya, kombinasi serangan yang dibangun Padmi kurang ditutup dengan kick jadi tidak ada point berarti.

“However, saya dan pelatih puas meski kalah di babak 8 besar. Saya percaya ini adalah ilmu yang luar biasa dan saya harus berlatih lebih keras dan lebih cerdik lagi dalam setiap pertarungan,” katanya.
“Kickboxing all about smart game on the ring. saya belajar banyak sekali di kejuaraan dunia ini. Ke depan, saya ingin meningkatkan prestasi dengan pengalaman yang saya dapat di Italia ini,” tambahnya.

Secara terpisah, pelatih Timnas Kickboxing Indonesia, Zuli Silawanto mengaku puasa anak asuhnya tampil sangat berani dan beringas menghadapi lawannya.

“Padmi bermain terus menekan lawan sejak awal dan sempat mendaratkan satu pukulan yang membuat lawan goyah. Ya, lagi-lagi kekalahan yang dialami Padmi itu karena kurang jam bertanding internasional,” jelas Zuli Silawanto.

Sementara itu, Volland Zulfikar H yang turun di Creative From putra menempati peringkat ke-4 dari 10 peserta. Penampilan Volland yang memasukkan gerakan pencak silat sempat memukai penonton. “Penampilan Volland keren banget. Clean dan tidak ada celah tetapi harus puas dengan peringkat keempat,” katanya.
Volland sendri mengaku tendangannya masih kurang meski sudah mencampurkan gerakan, pencak silat dan wushu. Dan, dia juga tidak melakukan gerakan butterfly yang memiliki nilai sangat tinggi.
“Saya sempat grogi pada penampilan perdana di kejuaran dunia. Di sini saya sempat memasukkan kombinasi gerakan pencak silat dan wushu. Namun, saya tidak menampilkan gerakan butterfly yang memiliki nilai tinggi. Mungkin kalau saya melakukan gerakan butterfly bisa peringkatnya lebih baik lagi. Ini yang patut jadi perhatian teman-teman ke depan jika tampil dalam event internasional,” jelasnya.

Ketua Umum PP KBI, Ngatino yang hadir menyaksikan pertandingan mengapresiasi perjuangan atlet kickboxing Indonesia. “Saya mengapresiasi perjuangan mereka yang sudah tampil maksimal.

Lawan-lawan yang dihadapi mereka itu rata-rata memiliki jam terbang cukup tinggi dan kita memang perlu belajar banyak melaui kompetisi yang rutin,” katanya.

“Sejak awal, kita memang tidak menargetkan medali. Karena, kita paham anak=anak masih kurang jam terbang. Di kejuaraan dunia ini, mereka bisa menimba ilmu untuk bisa meraih prestasi saat tampil di SEA Games Hanoi 2022,” timpal Manajer Timnas Kickboxing Indonesia, Rosi Nurasjati.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali