Kemenangan Biden Diprediksi Kuatkan Rupiah dan Lemahkan Dolar AS, Begini Penjelasan Ekonom

FOTO; Ilustrasi

Jakarta, Gempita.co-Investor tanah anir memprediksi kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan berpengaruh terhadap nilai tukar dolar AS yang terus melemah terhadap rupiah. Pergerakan rupiah didorong oleh sentimen dari pilpres AS 2020.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, memprediksi dolar AS kemungkinan besar masih akan turun hingga ke level Rp13.500 pada minggu ke-3 November 2020. “Rupiah kemungkinan besar di bulan November minggu ke-3 kemungkinan besar dolar AS akan ke Rp13.500. Kenapa saya bilang akan ke Rp13.500? Ekspektasi saya di minggu ini Rp14.500, tetapi kenyataannya di Rp14.100 kan,” ungkap Ibrahim, di Jakarta, Minggu (8/11/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sebelum mencapai level itu, dolar AS diprediksi akan secara perlahan melemah ke level Rp13.800 pada akhir pekan ke-2 bulan ini. “Ini ditopang oleh permasalahan global yang sudah mereda dan memberikan sentimen positif karena Pilpres AS dimenangkan Joe Biden,” jelasnya.

Sementara itu Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee, mengatakan pelemahan dolar AS didasari oleh beberapa faktor. Antaralain, mulai dari Biden effect yang unggul di Pilpres AS, serta sentimen investor yang mulai melirik negara-negara berkembang seperti Indonesia.

“Kalau Biden menang dia stimulus fiskal lebih besar. Tapi karena dia tidak menguasai seluruhnya, maka kemungkinan The Fed harus mengambil peran lebih banyak, mencetak dolar lebih banyak, dan ini membuat dolar melemah,” kata Hans.

“Kemudian kalau Biden menang, risiko kan turun di emerging market, jadi dana dari advance country bergerak masuk ke emerging market, tadi dibeli sama emerging market. Kalau dibeli ya rupiahnya menguat, karena dananya masuk ke kita. Jadi akibat stimulus atau quantitative easing yang cukup besar untuk menekan risiko, dolarnya harus dicetak lebih banyak, kedua transmisi dari investasi tadi,” ucapnya.

Akan tetapi, ramalannya agak sedikit berbeda. Ia memprediksi, dalam waktu dekat dolar AS masih akan melemah, tapi masih di level Rp14.000-14.300. “Rasanya nggak akan di atas Rp14.300 lagi. Biasanya mereka akan tes Rp14.000 kalau sudah sampai Rp14.100,” tegasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali