Jakarta, Gempita.co – Tidak semua masyarakat Indonesia akan mendapat vaksinasi Covid-19.Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto.
Yurianto dalam diskusi daring bertajuk “FDS 29: Strategi Indonesia dalam Pemenuhan Kapasitas dan Pendistribusian Vaksin Covid-19” pada Jumat (18/9), mengatakan, pemerintah akan memberi vaksinasi hanya kepada 173 juta penduduk dari total populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 270 juta.
“Angka 173 itu kan 70% yang harus divaksin. Diharapkan 70% divaksin bisa memunculkan herd immunity dan sisanya tak perlu divaksin. Ini yang masih kita kaji,” ujar Yurianto.
Vaksin ini akan direkomendasikan untuk masyarakat yang berusia kisaran 18-59 tahun.
“Secara teori Sinovac mengatakan, bukan hanya Sinovac tapi juga berbagai ahli, mengatakan, kisarannya memberi kekebalan sekitar 6-24 bulan. Kira-kira sebanyak itu,” ujarnya.
Saat ini, vaksin yang memungkinkan paling dekat dapat diproduksi adalah hasil kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac. Saat ini, vaksin tersebut tengah menjalani uji klinis tahap 3 yang merupakan fase terakhir sebelum dapat diproduksi.