Kemenkop UKM dan Pemkab Purbalingga Lakukan Sinergi Program Bidang KUMKM

Purbalingga, Gempita.co – Menindaklanjuti arahan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki untuk menyampaikan target dan kegiatan prioritas 2021 kepada semua pemangku kepentingan utama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop UKM) Arif Rahman Hakim mengunjungi Kabupaten Purbalingga, wilayah yang mempunyai potensi UKM bidang logam.

Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Purbalingga tersebut, Arif mendesiminasikan target target pembangunan bidang koperasi dan UMKM 2020-2024 dan kebijakan prioritas 2021 pasca penetapan PP 7/2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Ada beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan dengan pembinaan dari Pemkab Purbalingga” ungkap Arif, dalam cara Raker Bidang KUMKM dengan Pemkab Purbalingga, yang dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, Sabtu (10/4).

Antara lain, pendampingan Pemda kepada pelaku UMKM dalam mengakses pembiayaan, terutama menangkap peluang meningkatnya proporsi pembiayaan KUMKM pada 2022. “Pemkab dan pelaku UMKM juga harus menangkap peluang 40 persen alokasi belanja pemerintah bagi produk produk KUMKM,” imbuh Arif.

Selain itu, pendampingan Pemkab Purbalingga bagi pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan 30 persen insfrastruktur publik bagi pelaku UMKM. Begitu juga dengan pembinaan Pemkab Purbalingga bagi UMKM sektor manufaktur/logam untuk masuk dalam ekosistem rantai pasok industri nasional/global.

Berkaitan hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM pada Tahun 2021 telah melaksanakan rintisan program/kegiatan dan pada Tahun 2022 akan melanjutkan kegiatan prioritas atas mandat PP No.7 Tahun 2021. “Antara lain, penanggungan biaya, pembinaan, dan pendampingan usaha mikro dalam perizinan usaha dan bantuan hukum,” jelas Arif.

Di samping itu, ada juga program pemanfaatan 30% infrastruktur publik untuk tempat pengembangan usaha dan promosi UMKM, kebijakan implementasi alokasi 40% belanja pengadaan barang/jasa pemerintah bagi UMKM, dan penyelenggaraan Basis Data Tunggal UMKM.

Arif juga meyakini bahwa forum ini akan mampu menyatukan langkah dalam rangka memberikan sumbangsih untuk adaptasi dan transformasi koperasi dan UMKM. “Sehingga, menjadikan koperasi modern dan UMKM naik kelas,” tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan bahwa Purbalingga memiliki aneka potensi yang bila dikembangkan bisa menjadi bisnis atau peluang usaha yang mendunia.

Misalnya, industri logam bagi usaha knalpot kendaraan bermotor. Bahkan, kata Bupati, sudah ada merek mobil terkenal (Mercedes Benz) yang memakai knalpot untuk mobilnya buatan Purbalingga.

Ada juga potensi lain seperti industri rambut dan bulu mata palsu, yang konon banyak digandrungi orang, di dalam dan luar negeri. “Rambut dan bulu mata palsu asal Purbalingga juga sudah mendunia.

“Belum lagi dengan potensi pariwisata, terutama wisata alam, yang dimiliki Purbalingga. Untuk pengembangan itu semua, kita butuh pelaku UMKM yang besar dan kuat,” pungkas Dyah.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali