Jakarta, Gempita.co – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mewujudkan komitmennya dalam mengawal program pelatihan bagi UMKM di 5 Destitasi Super Prioritas.
Kali ini Kemenkop UKM melalui Deputi Bidang SDM menggelar pelatihan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Sebelumnya sejak dibukanya PSBB pada bulan Juni 2020 lalu, pelatihan serupa digelar empat destinasi wisata lainnya, yaitu di Borobudur Jawa Tengah, Danau Toba Sumatera Utara, Mandalika NusaTenggara Barat (NTB), dan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, UMKM sangat merasakan dampak pandemi covid-19. Banyak yang rontok, tutup dan gulung tikar sehingga menimbulkan bertambahnya jumlah pengangguran. Dan dia berharap, kini saatnya UMKM kembali bangkit (rebound).
“Para pelaku UMKM termasuk UMKM di daerah pariwisata terpukul oleh pandemi covid-19 ini. Pemerintah tentu tidak ingin membiarkan UMKM jalan tertatih-tatih dan lunglai,” kata Teten melalui zoom meeting, saat memberikan arahan, motivasi sekaligus membuka pelatihan peningkatan kapasitas terpadu SDM KUMKM melalui pelatihan terpadu, dengan tema ‘KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada masa pandemi dan new normal covid-19″ di Likupang, Minahasa Utara, Kamis (24/9).
Meskipun demikian, imbuhnya, saat ini masih ada UKM yang mampu bertahan, bahkan tumbuh. Itu adalah UKM yang sudah terhubung dengan platform digital. Sayangnya saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku usaha yang terhubung dengan ekosistem digital.
“Saya sudah diperintahkan Bapak Presiden untuk segera melakukan transformasi digital UMKM dari offline ke online, karena banyak sekali manfaatnya selain untuk mendorong kenaikan omset, juga untuk akses pembiayaan,” jelas Teten.
Sementara saat memberikan arahan, Deputi bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim mengungkapkan, pelatihan ini merupakan serangkaian kegiatan untuk mendukung daerah wisata unggulan. Pelatihan ini sasarannya agar pelaku koperasi UMKM bisa eksis dan beradaptasi di era new normal saat.
“Kami memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka, serta kami berharap para pelaku UMKM bisa memasarkan produknya secara online. UKM yang eksis yang bisa menggunakan teknologi digital yang antara lain untuk pemasaran produk,” kata Arif.
Pihaknya juga mendorong pelaku UMKM produk-produknya bisa dipasarkan melalui katalog pemerintah, melalui aplikasi bela pengadaan. Dalam pelatihan inipun diberikan materi tentang bagaimana menggunakan aplikasi bela pengadaan dan aplikasi pasar digital. Arif Rahman juga mendorong supaya produk UMKM dibeli oleh BUMN.
Sedang, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Utara Ronald Sorongan mengungkapkan rasa syukurnya karena Kemenkop UKM membuat diklat bagi Koperasi dan UMKM Di Sulawesi Utara. Menurutnya Ini sangat membantu percepatan berjalannya pelaksanaan KEK pariwisata Likupang yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
“Ini sebagai langkah awal untuk pelaku UMKM di Sulawesi Utara bisa bersaing sehingga mereka tidak hanya jadi penonton di rumah sendiri, dan produk UMKM Likupang nantinya dapat dikenal di manca negara dan impactnya akan meningkatkan PAD Minahasa Utara, dan Sulawesi Utara,” tandas Ronald.
Pelatihan yang digelar pada 24 hingga 27 September di Hotel Sultan Raja Watutumou ini diikuti oleh para UMKM di Sulut. Mereka dibagi menjadi beberapa kelas untuk menghindari kerumunan banyak orang.
Hadir dalam pembukaan acara tersebut Sesdep bidang Pengembangan SDM Talkah Badrus, perwakilan Pejabat Pemprov Sulawesi Utara, Pejabat Pemda Minahasa Utara, pengurus Dekranasda, serta beberapa bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).