Jakarta, Gempita.co – Kerja sama pemanfaatan teknologi penerbangan dan antariksa untuk penanganan masalah sosial, disepakati Kementerian Sosial dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
“Saya selalu percaya kemampuan manusia itu terbatas, tapi dengan menggunakan teknologi kita bisa melengkapi kekurangan kita. Karena itu, saya butuh alat pengindraan bagaimana masyarakat di seluruh Indonesia bisa mendapatkan haknya,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Senin.
Kerja sama tersebut direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Kemensos dengan Lapan tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui pemanfaatan dan pengembangan sains dan teknologi penerbangan dan antariksa yang dipantau secara virtual.
Risma mengatakan nantinya teknologi dan pengembangan sains Lapan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemantauan potensi dan dampak bencana serta untuk pendataan penerima bantuan sosial dan masalah-masalah sosial lainnya.
Teknologi yang dimanfaatkan adalah citra satelit dan pengindraan jauh agar diperoleh data yang lebih komprehensif terutama di daerah yang sulit diakses seperti di Papua.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengakui selama ini teknologi lembaga yang dipimpinnya pemanfaatannya lebih kepada pemantauan sumberdaya alam dan lingkungan.
“Rasanya belum pernah citra satelit dan teknologi Lapan bisa berkontribusi untuk penanganan masalah-masalah sosial, tapi dari diskusi-diskusi tim Kemensos dan tim Lapan, kita dapat gambaran apa yang bisa diberikan,” ujar Thomas.
Dia menyatakan pada dasarnya teknologi dan layanan Lapan bisa memberikan kontribusi pada program-program Kementerian Sosial.
Misalnya untuk penanganan bencana, Lapan bisa memberikan informasi-informasi terkait daerah terdampak bencana. Terkiat program penanganan sosial, Lapan bisa memberikan data yang lebih rinci terkait objek-objek yang perlu ditangani Kemensos melalui informasi citra satelit.
Sumber: Antaranews