Kenalkan Jejak Sejarah Maritim, KKP Ajak FEALAC Warriors Virtual Tour ke Galeri BMKT

Foto:dok.Humas Ditjen Pengelolaan Ruang Laut

Jakarta, Gempita.co – Virtual tour jadi salah satu cara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengenalkan koleksi Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang berada di Marine Heritage Gallery (MHG) atau Galeri BMKT. Pasalnya, pandemi menyebabkan pengunjung dibatasi masuk ke galeri ini.

Januari lalu, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) mengajak komunitas anak muda yang tergabung dalam “FEALAC Warrios” melakukan virtual tour di Galeri BMKT.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Virtual tour bertepatan dengan perayaan “3rd Anniversary of Forum of East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC)” ini mengambil topik “Treasure & Maritime Diplomacy” dan dihadiri 70 orang yang berasal dari berbagai kalangan di Indonesia juga peserta dari Korea Selatan.

“Targetnya untuk mengenalkan jejak sejarah maritim nusantara melalui koleksi BMKT yang berada di galeri ini kepada anggota FEALAC,” kata Mr. Jan Huem Park dari YEIJE art Company, Korea Selatan.

‘FEALAC Warriors” dibentuk pada tahun 2018 oleh Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil, beranggotakan gabungan anak muda dari 36 negara Asia Timur dan Amerika Latin. Pada ulang tahun yang ketiga ini FEALAC Youth Center mencoba mengajak peserta untuk tour secara virtual ke galeri BMKT.

Dalam virtual tour, peserta diajak berkeliling galeri sambil menyaksikan kurang lebih 3.000 keping koleksi artefak yang ditemukan dari dasar laut perairan Indonesia dan mengeksplorasi BMKT yang diangkat dari Perairan Bangka Belitung, Laut Jawa Utara Cirebon, dan Perairan Pulau Buaya, Kepulauan Riau.

Miliki Nilai Historis Tinggi

Direktur Jasa Kelautan (Jaskel), Ditjen PRL, Miftahul Huda saat menyambut peserta virtual tour menyampaikan BMKT merupakan sumber daya kelautan yang memiliki nilai historis tinggi, dan perlu dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, MHG menjadi salah satu bentuk pemanfaatan tersebut.

“Selain Galeri, ada juga lokasi BMKT yang potensial dimanfaatkan sebagai lokasi wisata berbasis kapal tenggelam. Salah satu contohnya pengembangan MV Boelongan, kerangka kapal Belanda yang tenggelam di Teluk Mandeh. Setidaknya ada 463 potensi kapal tenggelam, yang baru 25% berhasil diverifikasi keberadaannya,” jelas Huda.

Foto:dok.Humas Ditjen Pengelolaan Ruang Laut

Miftahul Huda secara tegas menggarisbawahi pentingnya peran generasi muda turut serta membangun potensi kelautan Indonesia. Ia mengajak anak muda khususnya FEALAC Youth Center yang berada di Indonesia maupun luar negeri untuk menjadikan BMKT sebagai isu penting dan turut serta dalam mengembangkan beberapa lokasi BMKT yang memiliki potensi wisata, membuat tulisan-tulisan yang dapat menjadi bahan edukasi masyarakat mengenai potensi BMKT.

“Saya berharap anak-anak muda seperti FEALAC lebih proaktif lagi mengenal dan memperkenalkan kelautan Indonesia pada dunia,” pesannya.

Apresiasi

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa (KSIA), Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Masni Eriza dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas insiatif FEALAC Youth Center memperkenalkan kemaritiman kepada anak-anak muda.

“Saya berharap dari kegiatan ini generasi muda menyadari potensi besar warisan sejarah yang ditemukan dari perairan Indonesia dan mengambil pelajaran dari sejarah tersebut,” ujar Masni.

Sumber:Humas Ditjen Pengelolaan Ruang Laut

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali