Gempita.co – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengerahkan pasukan militer jika kerusuhan yang tak kunjung mereda.
Sebelumnya, Senin (2/6/2020) waktu setempat, Trump memperparah keadaan dengan berpose di sebuah gereja memegangi sebuah Alkitab. Laporan itu datang dari keterangan para polisi dan media setempat.
Hal itu dilakukan setelah petugas penegak hukum menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan massa protes, guna membersihkan jalan bagi Trump. Dia berjalan di sana setelah membuat pernyataan di Gedung Putih Rose Garden.
“Kami harus melindungi gedung markas kami, mereka melempar kembang api ke petugas, kembang api meledak di petugas,” kata Trump dilansir kantor berita AP.
Dia mengatakan, para demonstran menyerang petugas dengan menuangkan gas kepada mereka.
“Apa yang sedang terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Mr Floyd terbunuh di tempat lain dan mereka menghancurkan kota-kota di seluruh negeri,” kata dia.
Kerusuhan semakin parah ketika para demonstran membakar sebuah mal di Los Angeles, menjarah toko-toko di New York City.
Mereka juga bentrok dengan polisi di St Louis, Missouri. Sebanyak empat petugas kepolisian pun dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka-luka ringan.
Kondisi protes semakin menjadi, seperti yang digambarkan oleh seorang komisaris polisi St Louis John Hayden. Dengan penuh emosi, dia mengatakan kepada wartawan bahwa ada sekitar 200 protester yang melompat-lompat, menjarah, dan melemparkan kembang api dan batu ke arah para petugas.
Seorang petugas polisi juga ditembak ketika terjadi protes di daerah Las Vegas Strip. Petugas lain juga terlibat dalam penembakan di daerah yang sama.