Gempita.co- Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso merasa ada sejumlah keanehan dalam kronologi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Sugeng juga menyebut, ada beberapa kejanggalan dari kejadian yang berlangsung Jumat (8/7/2022) petang itu.
Sugeng menyebutkan, kejadian pemukulan dua belah pihak ini aneh karena tembakan Brigadir J sebanyak 7 kali tidak satu pun mengenai Bharada E. Namun, 5 tembakan Bharada E, semuanya tepat sasaran yakni tubuh Bhadara E.
“Berarti kan kalau pemukulan itu mereka berdekatan. Tidak ada satu pun peluru daripada si Brigpol J yang mengenai Bharada E. Ini muncul lagi soal pemukulan, ada jari yang kemudian putus. Itu putus karena tembakan terfragmentasi atau putus karena benda tajam?” tanya Sugeng keheranan.
Namun, Sugeng optimistis, hasil autopsi akan mengungkap apa yang terjadi.
“Mayat yang dibedah oleh ahli forensik kehakiman atau kedokteran kehakiman itu akan berbicara peristiwa yang terjadi. Setidak-tidaknya seperti apa pemukulan-pemukulan itu jarak 1 meter kalau si Brigpol J memegang pistol 7 kali tembakan tidak ada yang kena itu aneh,” lanjutnya.