Ketua Pengurus IDI Ungkap Ini Terkait Ilmu Dokter Lois

Gempita.co- Adib Khumaidi selaku Ketua Pengurus Besar IDI mengungkap ilmu yang dimiliki dokter Lois yang mana ternyata dokter Lois lebih melontarkan kebencian daripada konteks ilmu.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter Adib Khumaidi, angkat bicara soal kontroversi itu dengan dokter Lois Oiwen.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Adib, IDI menempuh jalur hukum karena dokter Lois menyeret organisasi dan melontarkan ujaran kebencian, termasuk serangan pribadi.

Padahal, kata Adib, IDI sangat terbuka untuk menerima kontribusi dari diskusi hingga debat.

Namun, dengan catatan, semua hal di atas dilakukan dalam lingkup ilmu kesehatan.

Selain itu, dalam dunia medis, suasana demokrasi tetap terjaga. Dan tidak tabu bagi dokter untuk melakukan debat ilmiah.

Termasuk kata-kata yang diucapkan dokter Lois, menurut Adib hal itu sangat tidak sopan dan cenderung sangat kasar.

“Tetapi Dr Lois itu justru mengumbar hate speech ke ruang publik, ketimbang konteks keilmuannya,” tutur Adib, sebagaimana dikutip dari YouTube TVOneNews.

Hal ini tentu bertentangan dengan etika kedokteran. IDI kemudian mengungkapkan beberapa hal yang disampaikan oleh dokter Lois termasuk kebenarannya.

Contohnya seperti ketika dokter Lois menyebutkan asidosis laktat yang akan mempengaruhi PH.

“Semua yang disampaikan Dr Lois itu tidak ada sesuatu yang baru. Contoh soal asidosis laktat pengaruhi PH. Itu basic sekali dalam dunia kedokteran, ingat PCR enggak cari PH, kami cari materi genetik. Saya ini dokter bedah, dan itu ilmu basic, enggak ada ilmu baru dari dia,” tutur Adib.

Padahal klaim untuk berhati-hati memakai masker dinilai berlebihan. Karena pada dasarnya apa yang diungkapkan itu salah.

Karena jika itu benar-benar terjadi, banyak orang akan mati karena penggunaan masker.

Menurut Adib, IDI baru mengetahui aksi dokter Lois saat menjadi bintang tamu di acara Hotman Paris TV dan menjadi narasumber di channel Youtube Babe Aldo.

Hingga saat ini, IDI tidak pernah mengetahui konsistensi dokter Lois dalam menyerang.

IDI sendiri bahkan berkoordinasi dengan IDI Kaltara untuk menanyakan status dokter Lois, dan mereka mengaku tidak mengetahui posisi maupun keberadaannya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali