Gempita.co – Presiden Korea Utara Kim Jong-un melarang warganya pakai ponsel made in China.
Kementerian Keamanan Negara Cabang Provinsi Hamgyong Utara yang berbatasan dengan Negeri Tirai Bambu memaksa penduduk meneken perjanjian tertulis.
“Warga di wilayah perbatasan harus bersatu padu dalam perjuangan melawan pengguna ponsel buatan China dan mencegah munculnya anasir najis di tengah-tengah kita,” begitu isi sumpah tersebut, seperti ditulis Daily NK, Jumat (2/9) petang.
Ikrar berlaku mulai 1 September. “Kepala Satgas dan Satpol PP sudah berkeliling mengumpulkan tanda tangan warga sejak medio Agustus,” kata sumber di Hoeryong, Provinsi Hamgyong Utara.
Menurut sumber tersebut, sumpah tertulis bukan hanya soal tidak menggunakan ponsel buatan China, tetapi juga janji untuk memberi tahu pihak keamanan ketika menemukan seseorang menggunakan ponsel Tiongkok. Yang melanggar ikrar bakal kena pidana.
Menurut sumpah tersebut, membeli ponsel asing sama juga menggerogoti nilai-nilai sosialisme dan ekonomi negara.
“Kita tidak dapat melindungi hidup kita, sistem sosialis yang menjadi falsafah hidup kita, dan nasib anak-anak jika membiarkan unsur-unsur tidak murni muncul di tengah-tengah kita,” ujarnya.
Korut telah mengobarkan perang melawan ponsel ilegal di wilayah perbatasan sejak awal pandemi Covid-19. Mereka yang pernah tertangkap dituduh sebagai mata-mata dan dikirim ke kamp kerja paksa –bahkan anggota keluarganya diasingkan ke pedesaan terpencil.