Kini Gresik Punya Tracking Mangrove 1,5 Kilometer

JAKARTA, Gempita.co- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) memberikan bantuan paket stimulus berupa pembangunan selasar (tracking) mangrove di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kurang lebih terdapat tracking mangrove sepanjang 308 meter dengan lebar 1,5 meter yang telah dibangun di Desa Banyuurip, Ujungpangkah.

Tidak hanya tracking, paket stimulus juga diberikan berupa pembangunan fasilitas umum seperti toilet serta amphitheater, tempat sampah, papan informasi dan pengurukan area komunitas nelayan dan pembuatan “ikon” berbentuk ornamen yang merepresentasikan akar pensil Avvicennia sp.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Total bantuan yang disalurkan kepada pihak BUMDes Tirta Wening selaku penerima bantuan sebesar Rp956,976,000,-. Dari pembangunan tersebut, total tracking mangrove di Desa Banyuurip saat ini bertambah menjadi 1,5 km panjangnya.

Sekretaris Ditjen PRL, Hendra Yusran Siry dalam sambutannya pada Peresmian Pembangunan Tracking Mangrove di Gresik, (30/12) lalu, mengatakan pembangunan tracking mangrove merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Rehabilitasi Kawasan Mangrove.

“Pada tahun 2020, untuk memulihkan ekonomi dan ekosistem pesisir, KKP menyalurkan bantuan sarana/prasarana pusat restorasi dan pengembangan ekosistem pesisir,” ujar Hendra.

Lebih lanjut, Hendra juga mengapresiasi Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar dan semua pihak yang telah membantu merampungkan pembangunan tracking mangrove dalam waktu yang singkat.

“Saya berharap tracking mangrove yang baru ini bisa menjadi media meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar sekaligus tempat edukasi dan konservasi mangrove di Kabupaten Gresik,” tandasnya.

Di tempat berbeda, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (P4K) menyampaikan ekosistem mangrove harus dimanfaatkan secara berkelanjutan. Yusuf berharap tracking mangrove yang telah diberikan pemerintah kepada kelompok masyarakat dapat dijaga dan dikembangkan.

“Semoga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan dan menambah kawasan mangrove secara alami,” imbuh Yusuf.

Kegiatan peresmian tracking mangrove turut dihadiri oleh perwakilan BPSPL Denpasar, pemerintah daerah setempat, penerima manfaat dan masyarakat sekitar.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali