Kisah Gunung Hunga Tonga Bikin Geger Dunia

Gempita.co – Profesor Emeritus Richard Arculus dari Australian National University mengatakan, secara teknis, gunung Hunga Tonga diklasifikasikan sebagai gunung berapi bawah laut.

Namun demikian, lubang atau kawah gunung Hunga Tonga berada di atas air.

Sebagaimana diberitakan ABC, gunung berapi tersebut berada di antara dua daratan, yakni Hunga Tonga dan Hunga Ha’apai.

Gunung Hunga Tonga, kata Profesor Arculus, memang cukup aktif dalam 15 tahun terakhir, dan pernah meletus pada 2015.

Pada letusan 2015, abu gunung Hunga Tonga memaksa beberapa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan masuk dan keluar dari Tonga.

Pada saat itu, ahli meteorologi Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru Peter Lechner mengatakan kepada Radio Selandia Baru bahwa gunung berapi itu mengirimkan abu vulkanik lebih dari 9.000 meter ke udara.

Dia juga mengatakan gunung Hunga Tonga pernah meletus pada 2009, 1988, 1937, dan 1912.

Ketika gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apai meletus pada 2015, para ilmuwan tidak memperkirakan massa daratan yang terbentuk akan bertahan lama.

Lanskapnya telah terkikis dan berubah selama beberapa tahun terakhir.

Masa diam gunung Hunga Tonga

Dilansir dari volcano.si.edu, letusan pada 2015 mengikuti masa diam selama lima tahun, letusan sebelumnya pernah terjadi pada 2009.

Letusan 2009 membentuk daratan baru di atas air dan endapan menghancurkan vegetasi di pulau-pulau tetangga Hunga Tonga dan Hunga Ha’apai.

Selain itu, letusan pada 2009 juga menambah daratan di ujung selatan pulau Hunga Ha’apai.

Kembali mengutip ABC, Grace Legge, Ahli Meteorologi Senior untuk Biro Meteorologi Australia memperingatkan situasinya berbahaya dan berubah.

Menurutnya, letusan gunung bawah laut lebih sulit diprediksi daripada pola cuaca atmosfer atau gempa bumi.

Sementara itu, Profesor Arculus mengatakan, aktivitas gunung Hunga Tonga dapat berlanjut selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Sulit untuk memprediksi kapan letusan kuat lainnya akan terjadi lagi.

“Ini mungkin belum berakhir,” katanya seperti dilansir dari laman Kompas.com.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali