Jakarta, Gempita.co – Penyerangan dan pembakaran fasilitas kesehatan oleh kelompok bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, dikecam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Papua.
Pembakaran fasilitas kesehatan yang terjadi pada Senin lalu itu menyebabkan sejumlah tenaga medis terluka, kemudian dua orang sempat hilang dan salah satu di antaranya ditemukan meninggal dunia.
Ketua IDI Papua Donald Aronggear mengatakan pemerintah dan aparat harus menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan demi kelancaran pelayanan di wilayah ini.
“Kami berharap kejadian serupa tidak lagi berulang sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa ada tekanan maupun rasa takut,” kata Donald melalui siaran pers, Jumat.
Donald menuturkan berkurangnya tenaga kesehatan medis di wilayah mana pun di Papua terutama di pedalaman, akan sangat berdampak terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan di masa pandemi.
Sementara itu, seluruh tenaga kesehatan yang selamat dari peristiwa tersebut telah dievakuasi ke Jayapura.
Sebelumnya diberitakan, dua tenaga kesehatan sempat hilang pasca-penyerangan kelompok bersenjata yang menyasar fasilitas umum seperti sekolah, fasilitas kesehatan, dan bank di Distrik Kiwirok.
Polisi kemudian menemukan keduanya, namun salah satu tenaga kesehatan bernama Gabriela Meila telah meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan menyatakan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini dan menyesalkan kekerasan yang dialami oleh tenaga kesehatan.
“Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam menjamin pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga keselamatan mereka menjadi hal yang utama, terlebih lagi Indonesia masih berperang melawan pandemi,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati.
Sumber: anadolu agency