Jakarta, Gempita.co – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua, dideteksi Badan Intelijen Negara akan diganggu kelompok kriminal bersenjata (KKB)
“KSP (Kelompok Separatis Papua) bermaksud memanfaatkan pelaksanaan PON XX 2021 untuk menciptakan instabilitas untuk menarik perhatian dunia antara lain, Veronica Koman dan Benny Wenda di luar negeri,” kata Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Teddy Lhaksmana Widya Kusuma saat rapat dengan Pansus Otsus Papua DPR, Kamis.
Menurut Teddy, para pendukung KSP juga memanfaatkan momentum revisi UU Dana Otonomi Khusus (Otsus) di Papua untuk memasifkan berbagai aksi, seperti unjuk rasa, rencana mogok nasional, serta provokasi di media sosial.
Diketahui, aturan mengenai dana Otsus Papua akan berakhir pada tahun ini.
Maka dari itu, Indonesia akan memperpanjang kebijakan Otsus sehingga akan melakukan revisi terhadap sejumlah pasal dalam UU tersebut.
“Sebagai saran dan masukan, pertama, amandemen UU Otsus untuk disegerakan agar tidak bersamaan dengan kegiatan PON ke-20 di Papua,” ungkap Teddy.
BIN juga menyarankan agar dilakukan penegakan hukum terhadap pelaku penyelewengan dana Otsus agar pembangunan di sektor penting dapat tercapai.
PON serta Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-16 di Papua akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 mendatang setelah sebelumnya ditunda karena wabah Covid-19.
Pemerintah memastikan dua acara tersebut tetap digelar meski pandemi masih terjadi.