KKP Beri Bantuan Pembudidaya Korban Banjir Bandang Garut

FOTO: HUMAS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA

Garut, Gempita.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), memberikan bantuan paket sembako dan ikan konsumsi kepada korban banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan.

Bantuan itu secara simbolis diberikan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto kepada Bupati Garut Rudy Gunawan, dan perwakilan para pembudidaya terdampak banjir bandang.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Saat memberikan bantuan Dirjen DJPB, Slamet Soebjakto, mengatakan ikut prihatin atas musibah bencana alam banjir bandang yang terjadi di Garut. Oleh karenanya, KKP datang ke Kabupaten Garut ini ingin memberikan bantuan sebagai rasa kepedulian dan perhatian KKP atas musibah bencana alam yang terjadi.

“Semoga para pembudidaya, pelaku usaha dan Instansi pemerintah Kabupaten Garut bisa bekerja normal dan segera pulih kembali,” kata Slamet.

Dan untuk antisipasi bencana alam atau wabah yang mengakibatkan gagal panen, DJPB KKP sendiri punya program asuransi bagi pembudidaya dan itulah faedahnya jika ikut asuransi, sehingga kerugian bisa tertanggulangi.

“Maka dari itu, saya ajak para pembudidaya untuk segera ikut asuransi bagi pembudidaya,” ajak Slamet dihadapan para pembudidaya terdampak banjir.

Adapun kami datang kesini ingin melihat langsung dampak musibah banjir bandang besar ini terhadap pembudidaya dan pelaku usaha.

“Untuk jangka pendek ini, kami ada bantuan paket sembako 200 paket dan ikan konsumsi dari BKIPM sebanyak 2 ton yang pada kesempatan ini bisa langsung diterima oleh para pembudidaya, dengan harapan bisa membantu menyambung kebutuhan pangan, sambil menunggu kondisi pulih, dan bisa mulai beraktivitas kembali,” ujar Slamet.

Selain itu juga, kami hadir untuk bisa melihat langsung kondisi kegiatan budidaya dan mendata pembudidaya yang terdampak, sehingga nantinya akan segera kami salurkan bantuan seperti benih dan pakan ikan. Agar nanti ketika kondisi sudah normal kembali, masyarakat bisa langsung bekerja kembali.

“Ini kami langsung datang untuk melihat kondisi para pembudidaya dan Dinas Perikanan Kabupaten Garut bisa membantu mendatanya. Agar para pembudidaya bisa terbantu dan segera berproduksi kembali,” sambung Slamet.

Ditempat yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan, menyebutkan, pembudidaya ikan Garut memang mayoritas pembudidaya skala kecil atau tidak padat modal dan teknologi.

Adanya bencana seperti sekarang memang menjadi pukulan tersendiri bagi mereka, dan sulit untuk bisa kembali berproduksi karena harus menelan kerugian yang signifikan “Dengan bantuan KKP ini kami berharap bisa membantu pembudidaya agar bisa cepat kembali beraktivitas normal,” kata Rudy.

Dan sambung Pak Bupati, Dinas Perikanan bisa membantu pembudidaya agar memanfaatkan program pemerintah, salah satunya seperti asuransi bagi pembudidaya, sehingga kerugian pembudidaya yang terkena bencana alam bisa tertanggulangi dengan asuransi.

“Berkaca pada pengalaman seperti sekarang, kami sendiri akan menyerukan pada pembudidaya untuk segera mendaftar asuransi agar jika terjadi bencana seperti sekarang mereka ada yang menjamin,” ucapnya.

Apalagi berdasarkan peringatan BMKG yang mana Lanina diprediksi bakal terjadi sampai Februari 2021 dengan kenaikan intensitas hujan 40%, ditambah lagi Garut merupakan buffer gunung yang gundul dan aliran sungai yang sangat menyempit dan dangkal, jika terjadi hujan intensitas sangat tinggi ini bahaya sekali.

“Beberapa bulan kedepan kita masih akan dihantui kekhawatiran bencana serupa. Oleh karenanya perlunya kita menyiapkan dari sekarang untuk mengikuti program-program dari KKP seperti asuransi,”papar Rudy.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Nita Mustika Utami, yang turut hadir mengucapkan rasa terimakasih terhadap KKP dan Bupati Garut yang mau peduli dan perhatian terhadap warganya.

“Terima kasih pak Dirjen Perikanan Budidaya dan Pak Bupati Garut sangat perhatian kepada masyarakat yang terkena dampak sehingga masyarakat tidak perlu susah-susah mencari bantuan. Bantuan KKP ini sangat membantu sekali terutama bagi warga kami yang memang usaha di budidaya ikan,” katanya.

Sedangkan pelaku usaha dan pembudidaya ikan, Yana dari Kelompok budidaya udang vaname Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Bapak Dirjen dan kepedulian KKP yang mau memberikan bantuan baik sembako dan lainnya.

“Saat ini Kelompok kami berjumlah 12 orang. Banjir yang datang kemarin menghilangkan udang kami yang tinggal 17 hari lagi panen, dan kerugian diprediksi mencapai 5 ton. Bantuan-bantuan memang sedang kami butuhkan agar kami bisa bangkit beraktivitas kembali,” katanya.

Seperti diketahui, pembudidaya yang terdampak kurang lebih berjumlah 200 orang dengan komoditas utama pembesaran ikan nila dan udang vaname. Dan yang terkena dampak di Kecamatan Cibalong yakni kelompok budidaya udang vaname, Kecamatan Pameungpeuk yakni kelompok budidaya ikan nila, dan di Kecamatan Cikelet juga kelompok budidaya ikan nila.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali