KKP Berikan Wawasan Keterampilan Teknologi Tepat Guna untuk Nelayan Kalimantan Timur

SAMARINDA, Gempita

Co- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) memberikan beragam wawasan keterampilan teknologi tepat guna untuk nelayan di Kalimantan Timur. Upaya ini dilakukan dalam rangka program pemberdayaan nelayan yang menjadi salah satu kegiatan prioritas DJPT KKP.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Keterampilan tersebut berupa proses pembuatan laminasi kayu dan fiber untuk kapal perikanan yang melibatkan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, bimbingan teknis (bimtek) keterampilan otomotif untuk mengembangkan usaha mandiri bagi nelayan dari PT. Pertamina (Persero) Hulu Mahakam, penggunaan aplikasi Laut Nusantara dalam usaha penangkapan ikan dari PT. XL Axiata, serta kerja sama dengan PT. Yukom untuk teknologi Global Positioning system (GPS) sebagai pendukung peningkatan produktivitas penangkapan ikan nelayan.

Ridwan Mulyana, Direktur Perizinan dan Kenelayanan mengatakan kegiatan program pemberdayaan nelayan semakin digencarkan meskipun di tengah pandemi. Rangkaian kegiatan tersebut dikemas melalui pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan dan keluarganya guna meningkatkan keterampilan serta perekonomian nelayan dan keluarganya.

“Selain memberikan wawasan tentang teknologi tepat guna, kami juga berikan fasilitasi akses permodalan dan perlindungan nelayan melalui asuransi mandiri yang bekerjasama dengan PT. BRI (persero) serta PT. Jasindo,” jelas Ridwan.

Tidak hanya itu, KKP juga memberikan bimtek bagi istri/putri nelayan melalui berbagai macam pelatihan. Mereka diberikan materi tentang pengolahan sampah dan diversifikasi limbah kepala udang menjadi produk ekonomis di masa pandemi Covid-19 dari PT. Pertamina (Persero) Hulu Mahakam, bimtek inovasi produk perikanan bernilai ekonomis dan berdaya saing melalui pelatihan pengolahan ikan menjadi brownies dan cendol ikan dari tim Institut Pertanian Bogor (IPB), serta pelatihan manajerial keuangan oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Mekaar (membina ekonomi keluarga sejahtera).

Acara ini diselenggarakan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 23 – 25 Oktober 2020 yang diikuti oleh 70 orang nelayan dan 30 orang istri/putri nelayan dari Desa Sepatin, Kecamata. Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Sesuai dengan tema inovasi perizinan dan kenelayanan pada masa pandemi Covid-19 untuk nelayan, Ridwan menambahkan kegiatan tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah untuk meningkatkan produktivitas serta menggerakkan perekonomian nelayan pada masa pandemi.

“Belum ada kepastian sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Di sektor kelautan dan perikanan, nelayan kecil menjadi sektor yang paling terdampak. Dampak yang paling dirasakan adalah harga ikan yang turun drastis, meskipun hasil tangkapan stabil. Kondisi ini memaksa mereka harus punya inovasi guna mempertahankan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan mereka ditengah pandemi,” imbuhnya.

Kegiatan ini juga menggandeng PT. XL. AXIATA Tbk untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi Laut Nusantara beserta perangkatnya. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi nelayan dalam menangkap ikan dengan memberikan informasi peta sebaran ikan, informasi bahan bakar untuk efisiensi dan peta prakiraan cuaca laut untuk keselamatan sehingga aktivitas penangkapan ikan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap hanya melalui gawai. Hal ini tentu menjadi salah satu solusi bagi nelayan ketika menangkap ikan sehingga diharapkan dapat mengubah prinsip dari mencari ikan menjadi menangkap ikan untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka.

“Kita juga berikan kemudahan akses permodalan kepada nelayan untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Kita hadirkan langsung BLU – LPMUKP, PT. BRI (Persero) dan PT. PNM di lokasi kegiatan untuk memfasilitasi nelayan mendapatkan permodalan. Selain itu juga kita menghimbau nelayan agar memiliki perlindungan diri dalam menjalankan usahanya melalui asuransi mandiri PT. Jasindo. Hadirnya lembaga keuangan dan lembaga asurasi ini untuk mendampingi dan memproses pengajuan pinjaman dan kemudahan serta wawasan tentang mendaftarkan diri menjadi peserta asuransi bagi nelayan dan wanita nelayan,” tambah Ridwan.

Pada kesempatan ini juga, KKP memberikan wawasan dan motivasi bagi keluarga nelayan berupa bimtek budidaya ikan lele dalam ember (BUDIKDAMBER) oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, pemasaran produk hasil perikanan berbasis media sosial serta memberikan bantuan perlengkapan diversifikasi usaha nelayan dan keluarganya sejumlah 100 paket, guna meningkatkan produktivitas nelayan dan keluarganya.
Ia juga berharap melalui kegiatan ini diharapkan nelayan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tangkapan serta nilai tambah dari segi ekonomi melalui inovasi penangkapan ikan yang lebih efektif. Selain itu juga meningkatkan kemandirian pembuatan dan perawatan kapal perikanan, alat tangkap dan mesin kapal, peningkatan nilai tambah produk perikanan, peningkatan perlindungan kecelakaan melalui asuransi, peningkatan akses terhadap sumber pembiayaan usaha dan perluasan kemitraan usaha dengan BUMN sektor perikanan serta juga tidak lupa dengan memperkenalkan nelayan kepada penjualan hasil tangkapan secara online.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali