Jakarta, Gempita.co – Sebanyak 1000 paket olahan ikan dibagikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama anggota Komisi IV DPR RI kepada masyarakat Wonogiri saat berkampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan wisata Waduk Gajahmungkur ini menjadi sasaran kampanye Gemarikan, karena termasuk salah satu daerah prioritas penanganan stunting selain angka konsumsi ikan masyarakatnya yang masih rendah.
Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud menyampaikan bahwa angka konsumsi ikan Wonogiri pada tahun 2019 yaitu 22,5 kg/kapita setara ikan utuh segar.
“Masih jauh di bawah angka konsumsi ikan nasional tahun 2019 yaitu 54,49 kg/kapita,” ujar Machmud saat berkampanye Gemarikan di Wonogiri, Sabtu (6/3/2021).
Rendahnya angka konsumsi ikan Kabupaten Wonogiri sangat disayangkan oleh anggota Komisi IV DPR RI, H. Hamid Noor Yasin, yang turut hadir mengkampanyekan makan ikan.
“Potensi produksi ikan Kabupaten Wonogiri cukup tinggi yaitu berasal dari Waduk Gajahmungkur sebesar 8.500 ton per tahun dan ditunjang produksi ikan budidaya dari kolam dan hasil penangkapan ikan di laut. Maka amat disayangkan kalau masyarakatnya kurang mengonsumsi ikan,” ujar Hamid.
Hamid menyebutkan bahwa informasi penting mengenai manfaat ikan perlu disampaikan kepada masyarakat dan siswa-siswa sekolah agar mencintai dan mengonsumsi ikan.
“Ikan sangat penting untuk mencegah kasus kelahiran gagal tumbuh dan tidak normal atau yang lebih dikenal dengan stunting,” tegas Hamid.
Hamid berharap kegiatan kampanye Gemarikan yang dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri dapat memicu dan memacu konsumsi ikan pada anak-anak mengingat mereka merupakan investasi masa depan kita.
Terkait dengan rendahnya angka konsumsi ikan di Kabupaten Wonogiri dan masyarakat Pulau Jawa pada umumnya, Machmud menyebutkan dikarenakan kurangnya minat masyarakat terhadap ikan.
“Untuk itu dalam setiap kampanye Gemarikan dibagikan aneka produk olahan ikan agar masyarakat mengenal ikan tidak hanya utuh ikan tetapi bisa juga diolah menjadi berbagai macam produk olahan,” terang Machmud.
Seperti paket Gemarikan yang disampaikan sekarang, setiap paket berisi lele bumbu, bakso ikan, kaki naga, fillet ikan patin, nugget, stick ikan dan tahu bakso. Dan produk-produk olahan inipun merupakan hasil produksi umkm pengolahan ikan setempat.
“Tak hanya mengajak masyarakat makan ikan, kegiatan kampanye Gemarikan dengan melakukan pembelian produk UMKM ini sekaligus menyerap ikan dan produk olahan yang dihasilkan oleh pelaku UMKM di Kabupaten Wonogiri,“ ujar Machmud.
Edukasi Masyarakat
Sebagai informasi kampanye Gemarikan di Kabupaten Wonogiri ini merupakan bagian dari perluasan Gemarikan untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat mengonsumsi ikan, serta menyampaikan paket Gemarikan kepada masyarakat di 112 kabupaten/kota yang tersebar di 21 provinsi.
Penerima paket ditargetkan sebanyak 56 ribu orang yang masuk kelompok masyarakat target penanganan stunting, yaitu ibu hamil atau menyusui, anak balita dan remaja putri usia produktif, dan masyarakat rawan gizi lainnya.
Safari Gemarikan yang dilaksanakan di berbagai daerah ini merupakan langkah pemerintah dalam rangka meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional menuju target konsumsi ikan masyarakat pada tahun 2024 mencapai 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
Sumber: Humas Ditjen PDSPKP