KKP Dorong Pengembangan Digitalisasi SKPT Natuna

NATUNA, Gempita.co- Pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mengembangkan pusat ekonomi baru, utamanya untuk sektor kelautan dan perikanan.

Pembangunan SKPT di pulau terluar ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

SKPT Natuna telah beroperasi setelah menjalani masa pembangunan selama kurang lebih empat tahun.

Tidak hanya pembangunan fisik, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mendorong untuk mengembangkan digitalisasi aktivitas kelautan dan perikanan di wilayah ini.

Hal tersebut diungkapkan Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Daya Saing dan Nilai Tambah Industri Kelautan dan Perikanan Rina Saadah saat melaksanakan lawatan kerja di SKPT Natuna bersama Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kamis (14/10).

Ia mengatakan pembangunan SKPT Natuna juga harus didukung dengan proses pengembangan digitalisasi untuk menyasar milenial.

“Jangan mengembangkan fisiknya saja, tapi juga melalui pendekatan digital dan milenial. Hal itu saya rasakan ketika mencicipi ikan di Pulau Sedanau, dan akan bagus apabila bisa diungkapkan melalui bidang digital.

Apalagi potensi di sini sangat luar biasa namun sayangnya masih belum dapat bersaing dengan sektor perdagangan dan perindustrian,” ungkapnya.

Di waktu yang sama, Penasihat Mentari Kelautan dan Perikanan Bidang Daya Saing SDM, Inovasi Teknologi dan Riset Rokhmin Dahuri menjelaskan pembangunan yang dilaksanakan di SKPT Natuna sudah sejalan dengan program Presiden Jokowi yang menginginkan perekonomian bergerak di poros maritim. Menurutnya, pembangunan SKPT Natuna sangat penting sebagai ujung tombak daerah perbatasan untuk mempertahankan kedaulatan dan menyejahterakan rakyat dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan.

“Setidaknya ada lima aspek penting dalam membangun SKPT Natuna. Potensi kelautan dan perikanan yang belum dimanfaatkan optimal, integrasi pembangunan dan jumlah penduduk rendah sehingga terbelakang dan miskin, mengatasi perbedaan pembangunan antar wilayah, menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan baru serta apabila maju dan makmur maka menjadi posisi strategis memperkokoh kedaulatan wilayah NKRI,” papar Rokhmin.

Pada kesempatan ini pula, rombongan kunjungan kerja melakukan peninjauan fasilitas dan aktifitas perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Selat Lampa yang dilanjutkan melihat pengolahan ikan beku dan segar di unit pengolahan ikan PT Neptuna Dwindo Martin.

Selain itu, juga meninjau kegiatan muat ikan karang hidup dan lobster yang akan diekspor melalui kapal angkut ikan Hongkong dan kegiatan budidaya keramba ikan karang dengan komoditas unggulan ikan napoleon yang merupakan jenis ikan karang dengan nilai ekonomis tinggi.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali