KKP Ingin Kampung Bahari Nusantara Sejahterakan Masyarakat Pesisir

Jakarta, Gempita.co – Pembangunan kawasan pesisir harus diiringi oleh kesadaran yang kuat dari masyarakat setempat untuk memajukan daerahnya. Untuk itu, perlu penguatan edukasi saat merealisasikan setiap program pembangunan kawasan pesisir, selain mendirikan infrastruktur fisik. Sehingga tujuan mensejahterakan masyarakat pesisir dapat tercapai.

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat membahas secara daring program Kampung Bahari Nusantara (KBN) yang digagas oleh TNI AL, Rabu (17/2/2021).

Bacaan Lainnya

“Jadi saya berharap ini bukan hanya pembangunan fisiknya saja, tapi juga pembinaan kepada masyarakat dikuatkan. Ini untuk menambah pengetahuan bagaimana mengolah potensi yang dimiliki menjadi sesuatu yang punya nilai ekonomi. Sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari,” ujar Menteri Trenggono.

Dirinya mendukung penuh program Kampung Bahari Nusantara, bahkan meminta para periset KKP untuk dilibatkan dalam pelaksanaan program tersebut.

Peran periset, menurutnya penting dalam memetakan potensi yang ada di kawasan pesisir. Pengemasan potensi ini harus pula dibarengi dengan kajian ilmiah yang tujuannya untuk menjaga kualitas hasil produksi dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesirir itu sendiri.

Melalui program Kampung Bahari Nusantara, Menteri Trenggono yakin ekonomi masyarakat pesisir akan lebih hidup. Selain hasil perikanan tangkap maupun budidaya, masyarakat bisa menekuni bidang pariwisata.

“Kita tentukan mana daerahnya untuk dijadikan model. Setelah ini berhasil, bisa kita duplikasi ke daerah lain. Jadi tidak hanya fisik saja yang terbangun tapi hasilnya dapat diukur,” papar Menteri Trenggono.

Dukungan lain, lanjutnya, KKP memiliki dana BLU yang dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha oleh masyarakat kelautan dan perikanan.

Apresiasi

Sementara itu, Asisten Dinas Potensi Maritim TNI AL Mayjen TNI Widodo Purwanto mengapresiasi dukungan dari KKP. Menurutnya, membangun wilayah pesisir memang harus dilakukan oleh lintas sektor.

“Terima kasih sekali dukungan dari Bapak. Kami sudah menyiapkan beberapa tempat yang akan kita garap di tahun 2021 ini. Kami yakin tahun ini bisa terealisasi,” urainya.

Menurut Purwanto, terdapat tiga persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir selama ini. Meliputi persoalan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pihaknya mengupayakan pengentasan masalah tersebut melalui program yang dicanangkan sejak 2018 itu.

Sejauh ini sudah ada empat kampung bahari yang sudah dibangun pihaknya dari ribuan desa yang menjadi binaan TNI AL.

“Kami menyadari ini bukan bidang kami langsung, sehingga kami mohon dukungan KKP untuk kami bisa diberi arahan dan petunjuk,” pungkasnya.

Sumber: Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

Pos terkait