SEMARANG, Gempita. Co- Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang melaksanakan asesmen jarak jauh sertifikasi penanganan hasil tangkapan di atas kapal (skema sertifikasi C1). Asesmen ini menjadi yang pertama bagi BBPI sebagai tempat uji kompetensi dan dilakukan kepada 25 orang yang berasal dari Bantul, Yogyakarta dan Kendal, Jawa Tengah.
Kepala BBPI Semarang Widodo menguraikan selain menjadi tugas pokok BBPI Semarang, pelaksanaan asesmen ini untuk mengukur pencapaian kompetensi para peserta calon tenaga kerja di atas kapal perikanan. Selama tiga hari, BBPI Semarang melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai mitra dalam mendukung kegiatan sertifikasi personil di lingkup kelautan dan perikanan.
“Kita melaksanakan asesmen jarak jauh dan sertifikasi ini merujuk pada program yang sudah ditetapkan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kita ingin siapkan personil yang memadai untuk dapat bekerja di atas kapal perikanan. Karena tidak dapat bertatap muka secara langsung akibat pandemi, kita laksanakan secara jarak jauh,” jelasnya.
BBPI Semarang berkomitmen sebagai salah satu tempat untuk uji kompetensi mendukung program BNSP tersebut.
Hal ini dilakukan dalam rangka menyiapkan personil untuk persaingan dunia kerja yang cukup dinamis dengan sertifikasi personil sesuai dengan kompetensi yang telah diperoleh pada saat pendidikan.
Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan BP2MI Ahnas memaparkan sertifikasi ini penting dilakukan, untuk membantu menyiapkan para tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri agar mampu bersaing di lingkup internasional.
“Tentu ini harus menjadi perhatian khusus dan muncul banyak peluang yang dapat dikolaborasikan dalam menghadapi persaingan kerja kedepannya. Asesmen jarak jauh ini dapat menjadi alternatif di tengah pandemi. Selain mudah dan murah dilakukan juga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Asesmen jarak jauh ini juga diikuti pula oleh Direktur BP2MI Jakarta, Kepala Subdit Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja Migran dan Kepala Subdit Dokumen Sertifikasi Kompetensi dan Dokumen Penempatan Kerja BP2MI serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah.