Klaster Keluarga Menggila, Wagub Imbau Warga DKI Mesti Pakai Masker di Dalam Rumah

Operasi Masker gabungan Polisi, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bogor - Foto: Istimewa

Jakarta, Gempita.co -Kasus penularan Covid-19 di Jakarta kini didominasi klaster keluarga.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya tak menganggap remeh potensi penyebaran Covid-19 dari lingkungan terdekat atau keluarga.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kasus klaster keluarga mengalahkan klaster perkantoran,” ungkap Riza kepada wartawan, Sabtu (26/12) kemarin.

Dia meminta warga mematuhi prokes. Termasuk di dalam rumah dengan memakai masker, rutin mencuci tangan dan juga men­jaga jarak fisik.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI Jakarta mencatat, 7-13 Desember 2020, klaster keluarga menyumbang penambahan 3.821 kasus di Jakarta. Sementara, 313 kasus berasal dari klaster perkantoran.

“Selama liburan ini, jangan saling berkunjung. Tetapi di rumah, lindungi keluarga,” tegasnya.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui, saat ini kasus tertinggi ditempati oleh klaster keluarga. Menurutnya, saat awal pandemi, klaster rumah ibadah tinggi sekali. Bahkan, tak sedikit pemuka agama yang meninggal dunia karena Covid-19.

Penularan lantas bergeser ke perkantoran dan sekarang menjadi klaster keluarga.

“Tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi pemicu maraknya klaster keluarga,” ujar Doni melalui video akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis (24/12).

Sebagai informasi, Kasus positif Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan. Jumat (25/12), kasus positif di Ibu Kota menyentuh angka 2.096.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 melanda wilayah Jakarta.

Sebanyak 1.594 kasus merupakan akumulasi dari diagnosis baru. Sisanya, kasus dari dua laboratorium swasta yang baru dilaporkan. Angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 171.871 kasus.

Dari jumlah tersebut, 154.242 orang di antaranya dilaporkan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 90 persen. Sementara itu, jumlah orang yang dinyatakan meninggal dunia 3.167 orang dengan tingkat kematian 1,9 persen.

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta kini meningkat 324 kasus. Sehingga saat ini ada 14.462 pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali