Kolaborasi UNJ-UITM-UPM dan PB.PSTI Gelar Asean Sepak Takraw Coaching Course

Jakarta, Gempita co – Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas Kepelatihan sepak takraw di Indonesia, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB.PSTI) telah menggelar kursus Kepelatihan Sepak Takraw Asean (Asean Sepak Takraw Coaching Course) selama lima hari mulai 27 Oktober lalu sampai Minggu,(31/10/2021) ini di Jakarta.

Kursus Kepelatihan Sepak Takraw Asean yang menggunakan sistem zoom meeting ini selain diikuti para Pengprov PSTI juga dari negeri jiran seperti Malaysia dan Thailand.

Penanggung jawab kegiatan, Prof.Dr.Akhmad Sofyan Hanif M.Pd dalam siaran pers resmi yang diterima media, Minggu,(31/10/2021) siang ini menjelaskan, kursus Kepelatihan Sepak Takraw Asean pada prinsipnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas para pelatih sepak takraw di Indonesia.

“Masalah kualitas pelatih suatu cabang olahraga termasuk sepak takraw tentu harus menjadi perhatian kita semua.Apalagi perkembangan sepak takraw di Indonesia semakin pesat.Oleh karenanya, para Pengprov diwajibkan ambil bagian dalam kegiatan ini,”kata Sofyan Hanif.

Sofyan yang juga Wakil Ketua Umum PB.PSTI itu lebih jauh mengatakan materi yang disampaikan dalam kursus Kepelatihan ini menyangkut berbagai aspek baik teknis maupun non teknis.
Sejumlah pembicara atau nara sumber berkompoten pun dihadirkan diantaranya Dr.Akhmad Jamalong M.Pd, Prof.Syafrizal Bachtiar, Dr.Johansyah Lubis, Dr.Abdul Gani (Pelatih Nasional), Dr.Abdul Azis Hakim.

Bahkan dua pembicara dari Malaysia pun dihadirkan yakni Dr.Shariman dosen UITM dan Prof.Mohad Anizu Mohad Noor (UITM).
Menurut Sofyan Hanif, keterlibatan UNJ dalam kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pengabdian kepada masyarakat.

“UNJ merasa terpanggil untuk meningkatkan kualitas Kepelatihan Sepak Takraw di Indonesia karena perkembangan cabang olahraga ini semi pesat apalagi prestasinya juga semakin membanggakan.

Sukses besar merebut medali emas di Asian Games 2018 lalu di Palembang membuat sepak takraw Indonesia sudah masuk dalam peta kekuatan dunia.

“Nah kita tentunya tidak boleh lengah atau terbuai dengan hasil itu. Kita ditantang untuk harus meningkatkan kemampuan para atlet kita dan itu tak lepas dari pada kualitas pelatih,”papar Sofyan Hanif.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali