Teheran, Gempita.co – Pergerakan Amerika Serikat baru-baru ini di kawasan Teluk Persia sebagai konsekuensi dari kesalahan mereka tahun lalu dalam pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis.
“Iran siap untuk segala skenario musuh di kawasan,” kata Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigjen Hossein Salami kepada wartawan di sela-sela acara peringatan haul pertama syahid Soleimani dan Mahdi al-Muhandis yang digelar di Universitas Tehran, Jumat (1/1/2021).
Menurut komandan IRGC, kejahatan AS dalam membunuh para pemimpin poros perlawanan telah memicu kebencian yang intens di kalangan pemuda Dunia Islam, dan kebencian ini seperti mimpi buruk akan selalu menyiksa para pejabat Amerika.
Mereka, lanjutnya, mengambil serangkaian langkah untuk melarikan diri dari mimpi buruk yang berbahaya ini.
“Jalan para syuhada perlawanan akan diteruskan. Para pemuda Dunia Islam saat ini memiliki tekad yang lebih kuat dari sebelumnya untuk mengusir AS dari kawasan dan mengalahkan Zionis,” tegas Brigjen Salami.
Berbicara tentang pembalasan keras, dia menjelaskan bahwa pembalasan keras bukanlah sebuah titik tapi sebuah jalan. Artinya, mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut tidak akan tenang, tetapi waktu, tempat dan kualitasnya tunduk pada kondisi tertentu yang akan muncul.
“Jalan pembalasan yang keras adalah jalan runtuhnya rezim Zionis dan runtuhnya hegemoni politik AS di kawasan serta terusirnya Amerika dari kawasan dan menyerahkan nasib kaum Muslim di tangannya sendiri,” pungkasnya.
Sumber: parstoday