Komisi I DPR RI, Nurul Arifin: Penyelesaian Konflik KKB Harus Melibatkan Masyarakat Papua

Gempita.co – Penyelesaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua harus melibatkan masyarakat Papua, dengan mengedepankan pendekatan sosial, politik dan ekonomi kesejahteraan.

“Sehingga dapat memberikan masukan dan pendapat dalam upaya penyelesaian konflik,” kata Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, dikutip dari Parlementaria, Sabtu (3/6/2023).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ia juga meminta pemerintah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk memperkuat keamanan di Papua. Penguatan pasukan pengamanan di Papua dilakukan agar dapat lebih efektif menangani aksi-aksi KKB.

“Operasi militer terukur dan proporsional harus dilakukan untuk melawan kelompok-kelompok bersenjata yang mengancam keamanan. Persiapkan juga peralatan memadai sehingga personel keamanan dapat melindungi diri dengan baik,” ujar Nurul.

Aksi kekerasan KKB terus terjadi sehingga membuat resah masyarakat setempat. Terbaru, KKB melakukan penyerangan, berujung baku tembak dengan Tim Satgas Damai Cartenz.

Baku tembak terjadi selama 4 hari berturut-turut di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kontak tembak tersebut membuat 300 warga mengungsi, karena takut dan cemas akan ikut terdampak.

Baku tembak tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Yotam Bugiangge. Kelompok ini membantai 11 warga di Nduga, tahun lalu.

Nurul meminta tim gabungan TNI-Polri memastikan keamanan setiap masyarakat Papua dengan cepat. Warga Kampung Nogolait, Nduga, yang saat ini terjebak dalam kondisi mencekam pun harus dipastikan keamanannya.

“Perbanyak patroli di wilayah-wilayah yang rawan konflik. Pemda dan aparat harus bisa memberi rasa aman kepada masyarakat,” ucapnya dikutip RRI.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali