Kompetisi Terhenti, Pemain Sepak Bola Liga I Alih Profesi, Jual Beras hingga Jadi Satpam

Kompetisi Liga 1

Jakarta, Gempita.co – Dampak terhentinya Kompetisi Liga 1 2020 lantaran pandemi Covid-19, sejumlah pemain sepak bola di Indonesia dibuat ketar ketir. Banyak yang membanting setir dengan beralih profesi agar dapat bertahan hidup di masa pandemi.

Tanpa kompetisi, kelangsungan hidup sejumlah pemain terancam. Pemain pun harus memutar otak agar dapur tetap mengepul.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dilansir AFP, sebagian pemain memilih berdagang guna menyambung hidup, baik dengan menjual kue buatan sendiri, menjajakan es kelapa, bahkan menjadi petugas satuan pengamanan (Satpam) selama kompetisi sepak bola terhenti.

Bagus Nirwanto menjadi salah satu pemain yang merasakan krisis karena pandemi virus corona. Setelah gajinya dipotong separuh, Kapten PSS Sleman itu bejualan beras curah dan gula bersama istrinya.

“Saya sangat kecewa karena kompetisi ditunda. Kami sangat bersemangat dan berlatih keras untuk pertandingan pertama. Kami seharusnya diizinkan menggelar pertandingan tanpa penonton,” ujar Bagus.

Nasib serupa dialami Bek Borneo FC Andri Muliadi. Ia harus kembali membawa keluarganya pulang kampung ke Aceh. Di Bumi Serambi Mekah, ia membantu mempromosikan bisnis kopi kecil mertuanya secara online.

“Kami semua panik ketika pandemi melanda. Saya tidak punya pilihan selain mencari cara alternatif menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga saya selama masa sulit ini. Pemain harus menemukan cara lain untuk menghasilkan uang,” ucap Andri, yang juga bisnis menyewakan peralatan hajatan.

“Bisnis benar-benar terpengaruh sejak Maret setelah pemerintah melarang orang banyak, termasuk pernikahan. Semuanya sangat lambat,” sambung Andri.

Sumber: AFP

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali