Koperasi Fadhilah Sentosa Sukoharjo Peroleh Pembiayaan LPDB-KUMKM Sebesar Rp4 Miliar

Sukoharjo, Gempita.co –  Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali memberikan pembiayaan kepada salah satu mitranya, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Fadhillah Sentosa, Sukoharjo sebesar Rp4 miliar lewat pembiayaan syariah.

Pembiayaan tersebut diberikan LPDB-KUMKM melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digulirkan pemerintah sebesar Rp1 triliun.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

KSPPS BMT Fadhillah Sentosa sendiri telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir sebanyak dua kali dari LPDB-KUMKM sebesar Rp2 miliar di tahun 2012, kemudian sebesar Rp2 miliar lagi di tahun 2016. Dana ini pun telah disalurkan kepada 168 UMKM anggota dari KSPPS BMT Fadhilah Sentosa.

Mereka mengajukan pinjaman dana bergulir kembali sebesar Rp4 miliar, namun karena pencairannya di saat pandemi, dana ini masuk dalam realisasi penyaluran program PEN sebesar Rp4 miliar.

Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana mengatakan, bersama Kementerian Koperasi dan UKM, pihaknya berupaya untuk terus menggelorakan semangat gerakan koperasi, dalam menggerakkan perekonomian di level mikro di tengah tantangan ekonomi yang tidak mudah di masa pandemi ini.

“KSPPS BMT Fadilah sentosa diharapkan mampu terus memperluas dan meningkatkan kinerjanya untuk berkontribusi aktif secara berkesinambungan, membina dan memberdayakan anggotanya agar sukses dan bertahan dalam tantangan ekonomi saat Covid-19,” ucapnya dalam kunjungan ke KSPPS BMT Fadhillah Sentosa di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/12).

Pembiayaan syariah LPDB-KUMKM mendapat amanah untuk menyalurkan dana PEN sebesar Rp450 miliar. Hingga Desember 2020, realisasinya mencapai Rp493 miliar untuk komite dan Rp436 miliar untuk pencairan PEN. Sepanjang tahun 2020, target penyaluran pembiayaan syariah mencapai Rp832,5 miliar.

LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Koperasi dan UKM di sektor pembiayaan, memang ditugaskan memberikan modal yang 100 persen diberikan kepada koperasi. LPDB-KUMKM berkomitmen, pengajuan dana oleh koperasi akan digunakan sebagai modal kerja kepada anggota yang memiliki usaha produktif.

Ketua KSPPS BMT Fadhillah Sentosa Sih Yuanti mengatakan, pembiayaan yang diperoleh dari LPDB-KUMKM disalurkan kepada para anggotanya yang merupakan pelaku UMKM. Tak hanya diberi permodalan, mereka juga dibantu dari sisi pembinaan hingga pemasaran.

“Alhamdulillah meski pandemi Covid-19 memberikan dampak, tapi tak terlalu signifikan bagi usaha anggota kami. Mereka antusias dengan bantuan permodalan dari LPDB-KUMKM,” imbuhnya.

Pihaknya juga bersyukur, saat ini para anggota binaannya tersebut mampu melebarkan sayap hingga melakukan ekspor ke luar negeri. “Bu Parti dan Pak Putut misalnya, mereka contoh dari beberapa anggota kami yang bisa ekspor ke Arab Saudi hingga Den Haag, Belanda,” ungkap Yuanti.

KSPPS BMT Fadhilah Sentosa juga telah menggunakan aplikasi/software untuk monitoring pembiayaan, sebuah aplikasi berbasis android Fadhilah Sentosa Mobile, untuk para anggota dan untuk pegawai account officer, dan sebuah aplikasi menggunakan micro data.

Parti, seorang ibu rumah tangga yang sukses memproduksi usaha berbagai aneka rempeyek. Dengan dibantu 4 orang pekerja, ia memproduksi sekitar 20 kilogram per hari. Ia memperoleh permodalan dari LPDB-KUMKM melalui BMT pada tahun 2012 lalu. “Harapan saya semoga bisa makin memperluas ekspor dengan skala yang lebih besar,” kata Parti.

Sementara Putut, pelaku UMKM kerajinan batik bersyukur bisa dibina dan diberikan pembiayaan oleh KSPPS BMT Fadhillah Sentosa lewat dana bergulir LPDB-KUMKM. “Mereka mau jemput bola langsung ke masyarakat, jadi kami sebagai anggota sekaligus pelaku UMKM merasa sangat terbantu,” ceritanya.

Putut memulai usahanya sejak tahun 2007, produknya telah diminati galeri batik di wilayah Sukoharjo hingga di ekspor ke Nagoya, Jepang dan Den Haag, Belanda.

KSPPS BMT Fadhilah Sentosa yang memiliki anggota sebanyak 8.581 orang dan 21 karyawan, berdiri sejak tahun 2007, dengan total aset per Desember 2019 sebesar Rp45,46 miliar.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali