Gempita.co – Kamar mayat penuh dan jasad-jasad yang terus berdatangan harus diletakkan di bagian luar bangunan rumah sakit, situasi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina bagian utara.
Hal itu disampaikan Ketua Presidium MER-C dr. Henry Hidayatullah dalam siaran persnya dikutip, Rabu (11/10/2023). “RS Indonesia yang berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel menerima jumlah korban yang begitu luar biasa,” katanya dikutip RRI.
Diketahui, RS Indonesia berkapasitas 230 tempat tidur itu merupakan sumbangan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina. Saat ini menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan bagi korban perang.
“Jika hal ini terus berlanjut stok obat-obatan akan menipis dan tenaga medis akan mengalami kelelahan,” ujarnya. RS Indonesia telah menampung 66 korban meninggal, 444 korban luka-luka yang di antaranya 93 korban masih menjalani perawatan.
Kementerian Kesehatan setempat mencatatjumlah korban akibat konflik Palestina-Israel ini mencapai 510 korban. Dari jumlah itu, di antaranya 91 anak dan 61 wanita serta 2.700 lebih korban luka.