Korporasi Petani Berbasis Koperasi  Ditargetkan Beroperasi Maret 2021 

Semarang, Gempita.co-  Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM)  Teten Masduki mengatakan proyek percontohan program korporatisasi petani modern berbasis koperasi  (pilot project corporate modern farming based Cooperative)  yang dilaksanakan pada KSU Citra Kinaraya Demak, ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2021 dengan Rice Milling Unit (RMU) atau pabrik penggilingan padi berkapasitas 50 ton/hari.

” Saat ini lahan persawahan yang dikelola KSU Citra Kinaraya baru seluas 100 hektar yang akan kita dorong menjadi 1.000 hektar untuk mencapai skala ekonomis atau skala bisnis,” ujar Teten usai bertemu dengan pengurus KSU Citra Kinaraya yang merupakan Koperasi Tingkat Provinsi di Jawa Tengah, di Semarang, Jawa Tengah,  Senin (9/11)

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurutnya, terkait pembangunan pabrik beras, KSU Citra Kinaraya akan membentuk perusahaan yang lalu akan membangun pabrik beras dengan nilai investasi total mencapai Rp 40 miliar, di mana 30 persen di antaranya berasal dari koperasi petani.

Begitu juga terhadap para petani anggota koperasi dalam menggarap lahannya akan diarahkan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).” Kalau sudah ada row model bisnis seperti ini maka perbankan tidak akan ragu mendanai. Kita sudah dapat perbankan yang siap mendanai petani yaitu BNI dan juga didukung penjaminan oleh Jamkrida Jateng,” jelasTeten.

Sementara dana pembangunan pabrik pengilingan beras selain diperoleh dari modal koperasi, juga akan diperkuat oleh bantun pemodalan dari  Lembaga Pengelola Dana Bergulir – Koperasi Usaha Kecil Menengah (LPDB-KUKM).

Nantinya koperasi yang membeli gabah petani secara tunai. Gabah akan diolah oleh pabrik sebelum dilepas ke food station seperti di Cipinang Jakarta atau ke swasta maupun BUMN sebagai offtaker beras.

“Jadi petani hanya konsentrasi pada penanaman lahan saja. Yang berhadapan dengan market adalah koperasi, bukan petani perorangan. Ini cara kita melindungi petani kita agar terlindungi dari market,” jelss Teten.

Selain itu, bantuan pemerintah seperti alat pertanian dan pupuk juga akan masuk ke dalam model bisnis tersebut. Ekosistem ini diharapkan mampu memberikan keuntungan kepada petani.

Sementara itu Manager Utama KSU Citra Kinaraya, Hery Sugiartono mengatakan nantinya RMU akan berdiri diatas lahan seluas 7.000 m2 di Demak.

Saat ini usaha bisnis KSU Citra Kinaraya yang sudah berjalan adalah dibidang pengolahan beras khusus organik (beras hitam protein tinggi, cokelat, merah), beras khusus (ekspor, japonica, jasmin, basmati), beras premium, beras medium, beras Genki, beras khas Mlathi, silica powder, pakan ternak produk samping pengolahan beras, tepung dedak, minum seduh dari beras hitam. Bahkan sudah mereka telah melakukan ekspor ke mancanegara yaitu Vietnam, India, Pakistan, Myanmar, dan Thailand.

“Semoga impian selama ini untuk meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan beras bisa terwujud,” ungkap Hery.

Dengan Program Korporasi dari KemenkopUKM dan dukungan pendanaan peningkatan kapasitas usaha dari LPDB-KUMKM, Hery berharap bisa menjaga pasokan pasar bahkan ekspor, terlebih saat pandemi ini animo masyarakat sudah bergeser tidak hanya untuk kebutuhan pangan namun kepada pangan sehat dan higienis.

Sebelum menjadi Koperasi Tingkat Provinsi dulunya KSU Citra Kinaraya adalah Puskud. Kini wilayah kerjanya sudah mencakup lima Kabupaten/Kota yaitu di Kudus, Pemalang, Sragen, Banyumas dan Kab Magelang.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali